Tangerang Selatan, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta KH Syukron Ma’mun mengaku sejak lama mengenal KH Ali Musthafa Ya’qub. Baginya, dia adalah sosok yang sangat rendah hati.
“Orangnya begitu tawadhu’,” kata Kiai Syukron saat menyampaikan mauidhoh hasanah pada Haul Ke-1 KH Ali Musthafa Ya’qub di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten Sabtu (15/4) malam.
Kiai Syukron mengatakan, almarhum Kiai Ali adalah orang yang berdakwah dengan lisan dan tulisan. “Disamping ceramah, beliau mampu menulis,” ungkap alumni Pesantren Salafiyah Sidogiri itu.
Sementara itu, putera almahum Kiai Ali Ziaul Haromain mengucapkan terima kasih kepada jamaah yang telah hadir dalam acara peringatan wafat ayahnya tersebut. Meski sudah satu tahun, ia masih merasa kehilangan atas perginya sang ayahanda.
Ia berharap kepada para hadirin untuk terus mendoakan almarhum Kiai Ali serta meminta doa agar terus bisa istiqamah dalam meneruskan perjuangan Kiai Ali, yaitu mengasuh Pondok Pesantren Darus Sunnah.
“Kami mohon doa semoga kami bisa istiqamah,” tuturnya.
Acara tersebut dihadiri oleh ratusan orang, baik dari warga sekitar, alumni, maupun mahasiswa UIN Jakarta. Turut hadir pula Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar dan beberapa kiai lainnya.
Semasa hidpunya, almarhum Kiai Ali banyak menulis buku. Tercatat, ada 39 judul buku yang telah ditulis oleh Kiai Ali. Almarhum Kiai Ali dikenal sebagai ulama ahli hadis. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)
Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta KH Syukron Ma’mun mengaku sejak lama mengenal KH Ali Musthafa Ya’qub. Baginya, dia adalah sosok yang sangat rendah hati.
“Orangnya begitu tawadhu’,” kata Kiai Syukron saat menyampaikan mauidhoh hasanah pada Haul Ke-1 KH Ali Musthafa Ya’qub di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten Sabtu (15/4) malam.
Kiai Syukron mengatakan, almarhum Kiai Ali adalah orang yang berdakwah dengan lisan dan tulisan. “Disamping ceramah, beliau mampu menulis,” ungkap alumni Pesantren Salafiyah Sidogiri itu.
Sementara itu, putera almahum Kiai Ali Ziaul Haromain mengucapkan terima kasih kepada jamaah yang telah hadir dalam acara peringatan wafat ayahnya tersebut. Meski sudah satu tahun, ia masih merasa kehilangan atas perginya sang ayahanda.
Ia berharap kepada para hadirin untuk terus mendoakan almarhum Kiai Ali serta meminta doa agar terus bisa istiqamah dalam meneruskan perjuangan Kiai Ali, yaitu mengasuh Pondok Pesantren Darus Sunnah.
“Kami mohon doa semoga kami bisa istiqamah,” tuturnya.
Acara tersebut dihadiri oleh ratusan orang, baik dari warga sekitar, alumni, maupun mahasiswa UIN Jakarta. Turut hadir pula Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar dan beberapa kiai lainnya.
Semasa hidpunya, almarhum Kiai Ali banyak menulis buku. Tercatat, ada 39 judul buku yang telah ditulis oleh Kiai Ali. Almarhum Kiai Ali dikenal sebagai ulama ahli hadis. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)
