Nasional

Ketum PBNU: Islam Nusantara Harmoni antara Agama dan Budaya

Ahad, 12 Agustus 2018 | 15:46 WIB

Jakarta, NU Online 
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta mengundang Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj untuk menjelaskan Islam Nusantara pada acara Silaturahim dan Pengarahan pada Jajaran Pengurus Wilayah NU Jakarta. Acara tersebut diselenggarakan di Gedung PWNU DKI Jakarta, Jakarta Timur, Ahad (12/8) dengan mengusung tema Islam Nusantara Perekat Indonesia NU untuk Dunia

Ketua panitia KH Ahmad Zahari mengatakan bahwa diangkatnya tema Islam Nusantara agar Kiai Said menjelaskan Islam Nusantara kepada para pengurus NU DKI Jakarta. 

Menurutnya, masih banyak orang yang belum paham terhadap Islam Nusantara. Selain itu, PWNU resah atas celaan dari kelompok-kelompok yang tidak sependapat, bahkan mencela istilah yang digaungkan PBNU tersebut. 

"Agar Ketua Umum menjelaskan Islam Nusantara, agar nanti menyampaikan dari sumber yang sama. Karena Islam Nusantara itu sedang gencar-gencarnya diserang oleh tetangga sebelah. Dia (kelompok pembenci) kan tidak bisa menciptakan karya. Bisanya mencela saja," ucapnya. 

Permintaan PWNU DKI Jakarta tersebut langsung ditanggapi Kiai Said dengan menjelaskannya. Menurut Kiai Said, Islam Nusantara bukan sebuah mazhab atau aliran, melainkan identitas atau ciri khas, yakni terjalin secara harmoni antara agama dan budaya. 

"Inilah yang saya maksud dengan Islam Nusantara," ucapnya. 

Ia menegaskan bahwa NU tidak membenci Arab. Hanya saja, terkait budaya, Kiai Said mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia juga mempunyai budaya yang tidak kalah baik daripada Arab. 

"Tidak benci Arab. Tidak. Tapi kita punya budaya. Saya tidak anti-Arab," jelasnya.

Hadir pada kesempatan itu, Ketua PWNU DKI Jakarta H Saefullah, Wakil Katib Syuriyah KH Taufik Damas, dan Wakil Sekretaris PWNU Husni Mubarok Amir (Husni Sahal/Abdullah Alawi)


Terkait