Nasional

Ketimbang Islamkan Orang Kafir, Da’i dan Mubalig Kafirkan Orang Islam

Jumat, 20 Desember 2013 | 09:07 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Agus Sunyoto menilai kemunduran prestasi dakwah para da’I dan mubalig masa kini. Mereka kini cenderung kerap mengafirkan orang-orang yang sudah memeluk agama Islam.
<>
Agus Sunyoto membandingkan mereka dengan dakwah Wali Songo. "Bedanya dengan sekarang, dulu Wali Songo itu mengislamkan orang kafir. Kalau sekarang, malah banyak orang mengafirkan orang Islam," ujar Agus.

Dakwah, sambung Agus, akan lebih efektif kalau para mubalig mengedepankan aspek spiritual. Wali Songo merupakan contoh ideal dalam metode dakwah ini. Karena, spritualitas selanjutnya berkembang membangun sebuah tata sosial, seni, budaya, politik, dan ekonomi yang sehat.

Semuanya itu pada gilirannya membuat daya tarik sendiri bagi umat untuk mencintai Islam, tegas Agus Sunyoto.

Dalam kursus singkat Tasawuf sebagai Etika Sosial di pesantren Al-Tsaqafah, Cipedak Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (19/12), Agus menyampaikan bahwa dakwah yang didasarkan kekerasan dan penyingkiran seperti itu rawan bagi perkembangan dakwah dan jiwa para mubalig itu sendiri.

Kalau dulu sebelum masa Wali Songo, sekitar 20.000 umat Islam yang diutus ke pulau Jawa gagal menyebarkan agama Islam. Kegagalan mereka terletak pada kekosongan aspek spiritual sehingga mereka mati terbunuh. (Aiz Luthfi/Alhafiz K)


Terkait