Nasional

Ketika Habib Alwi Bin Nuh Solo Jadi Banser

Senin, 8 Juli 2019 | 03:30 WIB

Ketika Habib Alwi Bin Nuh Solo Jadi Banser

Habib Alwi (kanan)

Karanganyar, NU Online
Dalam Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser, Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD), dan pembaiatan kali ini terasa istimewa, karena Habib Alwi bin Nuch Al-Haddad Solo mengikuti rangkaian Diklatsar dan ikut berbaiat. 

Ia mengatakan bahwa keikutsertaannya karena ingin berkhidmat di NU dan merasakan bagaimana menjadi Banser. "Saya ingin ikut Diklatsar Banser supaya bisa merasakan bagaimana rasanya ketika seseorang ingin ikut Banser," ujar Habib Alwi.

Habib Alwi bagian dari ratusan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mengikuti pembaiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser dan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) , Jumat (5/7).

Pembaiatan yang digelar di halaman Lapangan Balai Desa Sroyo, Kecamatan Jaten itu merupakan pertama kali kegiatan kaderisasi pascapesta pemilu. 

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Karanganyar Suwanto mengatakan, peran dan fungsi Banser merupakan garda terdepan dalam menjaga ulama, kiai, dan bangsa, sehingga diharapkan mampu menciptakan generasi Banser yang militan terhadap organisasi Ansor dan NU sebagai organisasi induknya.

"Banser adalah garda terdepan dalam menjaga para kiyai, habib dan alim ulama dari segala bentuk perbuatan dzolim. Selain itu, Banser juga siap mengamankan NKRI dari segala ancaman, baik dalam negeri maupun luar negeri, karena dengan semakin tinggi militansi Banser terhadap organisasi, akan semakin kuat untuk memperjuangkan nilai-nilai Aswaja," kata Iwan.

Selain menciptakan generasi militan, lanjutnya, Diklatsar dan PKD yang dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut hingga Ahad (7/7) itu juga diharapkan dapat membentuk pribadi banser yang tangguh, kuat di setiap medan, sehingga bisa memberikan kontribusi untuk perkembangan kehidupan bermasyarakat. Terlebih menghadapi perkembangan global yang semakin cepat seperti saat ini.

"Pelatihan ini tentu menjadi bekal untuk selalu siap dalam kondisi dan situasi apapun, karena di dalamnya juga disampaikan materi-materi yang sangat relevan dengan perkembangan saat ini, seperti pengembangan ekonomi dan sosial media landscaping," imbuhnya.

Rais PCNU Karanganyar, KH Ahmad Hudaya menegaskan bahwa ada dua yang harus dipikul dan menjadi tanggungjawab anggota Ansor dan Banser, yaitu pertama, Amanah Diniyah. Kedua, Amanah Wathaniyah. 

"Di atas pundak Ansor Banser yang merupakan kader NU terdapat dua amanah,  amanah diniyah yaitu, untuk menjaga, mengawal, dan mengembangkan agama Islam," tegasnya.

Selain amanah menjaga kesucian agama, di pundak Ansor Banser terdapat amanah wathaniyyah, yakni untuk menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan dasar Pancasila dan menghormati Bhinneka Tunggal Ika.

“Di atas pundak Kader NU, tugasnya adalah menjaga dan merawat keutuhan NKRI. Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Islam sudah final, tidak bisa dipertentangkan lagi,” imbuhnya.

Selain Habib Alwi, diklatsar kali ini diikuti oleh tokoh masyarakat, seperti Zuhaid el-Qudsy, Kasi Pakis Kemenag Karanganyar, Ahmad Muhtadi, dan Suyuti. (Ahmad Rosyidi/Muiz)


Terkait