Nasional

Kemenag Terjunkan Tim Pengkaji Khazanah ke Mancanegara

Selasa, 1 Mei 2018 | 03:00 WIB

Jakarta, NU Online
Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Managemen Organisasi (LKKMO) Kemenag RI siap menerjunkan tim pengkaji khazanah keagamaan ke mancanegara. 

Kegiatan yang diberi nama Bensmarking ini pertama kali diinisiasi Puslitbang LKKMO. Tiga negara menjadi tempat tujuan kegiatan, yakni Jepang, India, dan Jerman.

Hal itu dikatakan Kepala Puslitbang LKKMO Muhammad Zain saat Pembahasan Desain Operasional (DO) Bensmarking Khazanah Keagamaan yang digelar di Hotel Takes Mansion Jl Taman Kebon Sirih I No 3-4 Jakarta, Senin (30/4). Kepala Balitbang Diklat Abdurrahman Mas’ud didaulat membuka resmi kegiatan tersebut.

Abdurrahman Mas’ud dalam arahannya mengatakan, Benchmarking Model Kajian Khazanah Keagamaan di luar negeri sangat diperlukan. Pasalnya, kegiatan tersebut bisa membuka cakrawala para peneliti dalam melihat perkembangan khazanah dan sejarah. Semakin jelas kita melihat perkembangan itu, kita lebih akurat melihat perubahan di masa depan.

Dalam laporannya, M Zain mengatakan acara tersebut seharusnya selesai pada 16 April.

“Namun karena ada sejumlah kendala teknis, baru bisa dibahas hari ini. Akan tetapi Bensmarking di luar negeri ternyata tidak sederhana, ada beberapa hal yang harus disiapkan secara detail,” ujarnya.

Di sejumlah negara Afrika, lanjut Zain, seperti Mesir ternyata memiliki lebih dari 40 lembaga yang mengurusi manuskrip. 

“Kita belum mengelaborasinya. Belum lagi Maroko, Mauritania, juga luar biasa kaya warisan budayanya,” ungkap pria kelahiran Makassar ini. 

Menurut M Zain, untuk masing-masing negara, setidaknya ada tiga lembaga yang akan dikunjungi. Yakni museum, kampus ternama, dan situs keagamaan bersejarah. 

Kegiatan tersebut, kata dia, bertujuan mengidentifikasi sekaligus menganalisis model manajemen pengelolaan khazanah keagamaan lembaga-lembaga terkait di tiga negara. 

“Kedua, memetakan potensi khazanah keagamaan nusantara yang berada di luar negeri baik dalam rangka penyediaan data bagi pendirian Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan Nusantara maupun penyusunan Pangkalan Data Khazanah Keagamaan Nusantara,” papar Zain.

Sementara itu, Asep Saifullah, salah seorang peneliti yang juga koordinator kegiatan, menambahkan bahwa kegiatan tersebut hendak merumuskan langkah strategis dan aplicable untuk pengayaan metodologi serta model penelitian dan pengembangan khazanah keagamaan. 

“Dari kegiatan ini kami juga bisa menjalin kerjasama dengan mitra strategis. Terpenting, kualitas SDM Puslitbang LKKMO bisa meningkat khususnya dalam penelitian dan manajemen pengelolaan khazanah,” tandasnya. 

Hadir dalam pertemuan tersebut, mantan Kepala Puslitbang LKKMO Choirul Fuad Yusuf,  para peneliti dan sejumlah undangan. Staf Ahli Menteri Agama Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi yang juga Guru Besar Filologi UIN Jakarta, Oman Fathurahman, dihadirkan sebagai narasumber ahli. (Musthofa Asrori/Muiz)


Terkait