Jakarta, NU Online
Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama kembali memperkuat basis pendidikan Islam ramah, damai dan manusiawi dengan memberikan wawasan kebangsaan dan pemahaman Islam inklusif kepada para instruktur PAI nasional.
Direktur PAI H Amin Haedari menegaskan kepada para instruktur PAI nasional yang terdiri dari unsur guru, kepala sekolah, dan pengawas agar selalu mengedepankan Pendidikan Islam yang ramah dan humanis kepada para siswa di sekolah sehingga moderatisme Islam dapat terus terawat.
Hal ini ditegaskan oleh pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua PP RMINU ini dalam kegiatan Sarasehan Nasional bertajuk Potensi Pendidikan Islam menjadi Rujukan Pendidikan Moderat Dunia di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Ahad-Selasa (12-14/6).
Dalam kegiatan yang diikuti oleh sekitar 400 instruktur PAI nasional ini, Amin menerangkan bahwa saat ini wajah Islam telah ternodai dengan ekstremisme. Hal ini menimbulkan citra bahwa Islam identik dengan kekerasan dan terorisme.
“Sebab itu peran para guru, kepala sekolah, dan pengawas sangat penting untuk memberikan pemahaman Islam yang sejuk, ramah, dan humanis kepada siswa,” tegas Amin.
Nuansa pendidikan Islam ramah ini bukan hanya pada tataran pemahaman atau ideologi saja, tetapi juga pada tataran praktik. Sehingga dalam hal ini, Amin menekankan kepada guru bahwa pemahaman Islam yang damai harus disampaikan.
“Begitu pula kepada kepala sekolah dan pengawas bagaimana menyusun kurikulum dan materi pembelajaran Islam yang penuh dengan kesejukkan dan menghargai sesama sehingga kekerasan tidak terjadi lagi di lingkungan sekolah dan hal ini harus dimulai dari pendidikan Agama Islam,” papar Amin Haedari. (Fathoni)