Nasional

Kebijakan NU Perlu Disertai Riset Mendalam

Ahad, 29 September 2013 | 07:01 WIB

Mojokerto, NU Online
Agar program-program yang dicanangkan NU bisa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (PW ISNU) Jawa Timur berharap sejumlah rencana kerja NU diimbangi dengan penelitian lebih mendalam.
<>
Hal ini disampaikan Sekretaris PW ISNU Jawa Timur, Muhammad Dawud, menurutnya riset diperlukan agar lebih mengenal apa yang diperlukan masyarakat. 

"Kita lebih mengedepankan riset untuk mengetahui harapan warga terhadap kepengurusan NU di semua tingkatan," kata Dawud kepada NU Online (28/9) di sela-sela kegiatan Rapat Kerja PWNU Jatim yang diselenggarakan dua hari (28-29/9) di Trawas Mojokerto..

Karena itu sejumlah program kerja serta keputusan yang akan diambil oleh para pengurus hendaknya tidak hanya mengandalkan pertimbangan para kiai maupun yang dilakukan dengan istikharah atau "suara langit".

"Kita akan mengimbangi keputusan 'suara langit' itu dengan fakta riil di masyarakat bawah," tandas alumnus Universitas Negeri Jember ini.

Sejumlah kegiatan yang akan dirancang, seharusnya mampu menjawab harapan dari warga NU di tingkat bawah. "Jangan sampai kita merencanakan sejumlah kegiatan, namun ternyata masyarakat tidak membutuhkannya," katanya.

Ditambahkan,  jangan sampai masyarakat mengharapkan sebuah kegiatan, namun pada saat yang sama ternyata hal itu luput dari perhatian pengurus. Karena itu PW ISNU Jatim siap menjadi bagian tidak terpisahkan di kepengrusan NU Jatim untuk melakukan survei secara mendalam dalam menangkap harapan masyarakat tersebut. Untuk dapat menemukan program yang bisa dirasakan nahdliyin sebenarnya tidak membutuhkan waktu yang lama. 

"Kita hanya butuh waktu riset selama dua minggu untuk menangkap keinginan warga NU," katanya.

Selanjutnya, data yang didapat dianalisa secara mendalam dalam kurun waktu sekitar satu minggu yang kemudian dapat disajikan serta dipresentasikan kepada pengurus.

Karena itu, sudah saatnya bagi NU untuk mensinergikan antara program yang akan dibuat dengan keinginan besar para warga di tingkat bawah. 

"Bila ini yang dilakukan, maka warga akan merasakan betul manfaat dari kepengurusan yang ada dengan berbagai kegiatan yang memang ditunggu masyarakat," terang Dawud.

PW ISNU Jatim pada kesempatan rapat kerja yang dihadiri pengurus harian syuriah dan tanfidziyah serta badan otonom, lembaga dan lajnah ini menyampaikan agar setiap pengurus bisa menerima sejumlah masukan dari banyak kalangan.

"Itu kan sama halnya dengan muhasabah atau introspeksi demi kiprah yang lebih baik," katanya. Kritik dan saran itu bisa saja dari para kiai, ulama, aktifis, bahkan warga NU secara umum. 

Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menegaskan, semua masukan yang diberikan sepatutnya dijadikan bahan perbaikan jangan dimaknai sebagai hal yang hanya menggurui atau mengajari. (Syaifullah/Mahbib)


Terkait