Jumat Besok, Momen Mudah Tentukan Arah Kiblat dengan Bayangan
Kamis, 26 Mei 2016 | 01:15 WIB
Jakarata, NU
Online
Berdasarkan data
hisab Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jumat (27/5)
besok matahari melintas persis di atas Ka’bah di Makkah, Arab Saudi. Akibatnya, bayangan
semua benda lurus yang berdiri tegak menuju ke arah kiblat.
Peristiwa yang kerap disebut istiwa’ a’dham atau rashdul qiblat ini merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk mengetahui arah kiblat secara akurat dengan hanya berdasarkan bayangan yang dihasilkan oleh sinar matahari.
Almanak Lembaga Falakiyah PBNU mencatat, matahari berada tepat di atas Ka’bah pada pukul 16.18 WIB atau bersamaan dengan waktu dzuhur untuk wilayah Makkah. Peristiwa ini hanya terjadi dua kali dalam setahun. Untuk tahun 2016, rashdul qiblat juga berlangsung pada 15 Juli 2016, pukul 16.27 WIB.
Saat rashdul qiblat berlangsung, umat Islam dapat mengamati bayangan dari matahari dengan masa toleransi kira-kira dua menit. Di Indonesia, karena terjadi pada sore hari maka arah bayangan menuju ke timur. Arah kiblat adalah garis yang ditarik dari ujung bayangan ke pangkal benda (ke arah barat sedikit serong ke utara).
Lembaga Falakiyah
PBNU pernah menjelaskan, secara geografis/astronomis, kota Mekkah terletak di
39o49’34” LU dan 21o25’21” BT. Dari Indonesia, koordinat
ini berada pada arah barat laut dengan derajat bervariasi antara 21o-27o menurut
koordinat (garis lintang dan garis bujur) masing-masing daerah.
Arah kiblat Indonesia bukanlah ke barat. Jika ke barat maka semua wilayah
Indonesia yang terletak di 34o7’ LU dan seterusnya (ke utara),
seperti Aceh, akan lurus dengan Negara Ethiopia atau melenceng ke selatan
sejauh 1750 km dari Mekkah. Begitu juga yang terletak di 4o39’ LS
sampai 3o47’ LU, menghadap barat berarti lurus dengan Negara Kenya. (Mahbib)