Jakarta, NU Online
Selang 6 hari setelah bom meledak di Brussels, Belgia, Selasa (22/3) lalu yang menewaskan sekitar 30 orang, serangan bom bunuh diri kembali terjadi di Kota Lahore, Pakistan, Ahad (27/3) malam di sebuah taman bermain keluarga. Aksi terorisme ini menewaskan sekitar 69 orang.
Teror bom yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa selalu menjadi keprihatinan tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang menginginkan kedamaian di seluruh dunia. Indonesia mengecam dan mengutuk keras serangan bom di Lahore tersebut.
Kecaman tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo melalui akun twitter pribadinya @jokowi, Senin (28/3). Jokowi menyatakan, kekerasan dan teror atas nama apapun tidak dibenarkan.
“Indonesia mengutuk keras serangan bom di Lahore. Teror atas nama apapun tidak dibenarkan. Dukacita mendalam untuk korban, rakyat Pakistan,” tulis Jokowi.
Menurut laporan BBC Indonesia, pembom bunuh diri meledakkan bom di dekat tempat bermain anak-anak di tempat yang penuh keluarga. Sebagian dari mereka sedang merayakan Hari Minggu Paskah.
Laporan tersebut juga menerangkan, sebagian besar korban adalah anak-anak. Kelompok Taliban Pakistan, Jamaatul Ahrar menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Juru bicara kelompok itu mengakui secara sengaja menargetkan masyarakat Kristen. (Fathoni)