Nasional

Istiqlal Mendadak jadi Tempat Wisata Reliji

Kamis, 23 Agustus 2012 | 05:56 WIB

Jakarta, NU Online
Pada libur hari ketiga setelah Lebaran, Masjid Istiqlal ramai dikunjungi pelancong luar kota, baik yang sekadar ingin beribadah di sana, maupun yang selalian berekreasi.<>

"Ini kan masjid terbesar di Asia Tenggara, jadi senang bisa mengajak keluarga ke sini, selain ibadah juga sekalian jalan-jalan," kata Hendra Yusran Siry, warga Bekasi, kepada Antara News di Masjid Istiqlal, Rabu.

Hendra mengajak istri dan dua anaknya jauh-jauh dari Bekasi untuk beribadah sekaligus melihat-lihat Istiqlal.

Dia juga ingin mengenalkan pengetahuan agama kepada anak-anaknya sejak dini dengan mengajak mereka ke Istiqlal sehingga mereka akan terbiasa dengan nuansa islami.

"Lagi pula kalau ke tempat rekreasi lain itu sumpek dan bikin lelah. Di sini lebih tenang dan nyaman, terutama bagi anak-anak," kata dia.

Hari ini adalah hari libur terakhir bagi Hendra dan dia ingin menghabiskan waktunya ini bersama keluarganya dengan nyaman.

"Hari pertama dan kedua lebaran kami sudah silahturahmi bersama keluarga besar. Sekarang sudah tidak ada kegiatan jadinya kami putuskan jalan sama anak-anak," kata Hendra.

Pantauan Antara News di Masjid Istiqlal, Jakarta, siang hingga sore hari pelancong memenuhi masjib namun tetap nyaman karena areal masjid sangat luas.

Pada lorong-lorong Masjid Istiqlal tidak jarang ditemui keluarga-keluarga berkumpul dengan beberapa dari mereka asik berfoto dengan latar belakang masjid, namun yang paling diincar adalah berfoto di ruang utama masjid dengan latar mimbar megah.

Sarimun, petugas penjaga pos penitipan barang di pintu utama Istiqlal, mengatakan, sejak kemarin banyak sekali keluarga yang datang ke sana dengan jumlah ratusan orang.

"Dan pagi tadi sejak pukul delapan saya sudah lihat anak-anak lari-lari di areal masjid. Memang begini kalau sedang hari libur," kata Sarimun.

Menurut Sarimun, Istiqlal juga sering disambangi turis dari negara lain.  "Sejak kemarin yang namanya turis tidak ada putusnya (mendatangi masjid). Walaupun jumlahnya tidak sebanyak warga lokal," kata dia.

Sarimun mengatakan sebagian pelancong berekreasi dengan membawa bekal makanan dan pengelola masjid tidak berkeberatan asal wajar dan tetap menjaga kebersihan.

"Masyarakat kan sudah menganggap ini sebagai masjid negara yang sangat besar nyaman, makanya menjadi tujuan rekreasi atau bahkan seperti tujuan piknik. Kami memaklumi itu asal masih dalam batas kewajaran," kata Sarimun.    


Redaktur: Mukafi Niam
Sumber  : Antara  


Terkait