Jakarta, NU Online

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) merupakan organisasi di bawah NU yang fokus mengader pelajar.

"Kita harus saling bersinergi untuk membangun IPNU-IPPNU, membangun negeri, dan mempertahankan NKRI, karena IPNU-IPPNU adalah organisasi ujung tombak NU. Organisasi pengkaderan garda terdepan NU," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU Aswandi, saat memberikan sambutan usai pelantikan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (22/3).

Aswandi menekankan bahwa kepengurusan IPNU masa khidmat 2019-2022 akan memprioritaskan  pengkaderan di sekolah-sekolah. "IPNU harus berhasil mendirikan komisariat-komisariat di sekolah umum," ujarnya.

Bahkan, lanjut Aswandi, pihaknya akan mewajibkan masing-masing cabang untuk mendirikan minimal tiga komisariat dalam jangka waktu satu tahun. Pasalnya, masa depan NU dapat dilihat dari kader-kader IPNU dan IPPNU.

"Kita akan menggalakkan lagi proses kaderisasi IPNU. Hal ini semata-mata untuk menyiapkan para kader dalam menghadapi bonus demografi dan revolusi industri," ucapnya.

Bonus demografi yang bakal terjadi di 2030 nanti dan revolusi industri yang merambah seluruh lapisan usia, khususnya generasi pelajar masa kini, tentu menjadi persoalan yang harus disikapi secara positif.

"Bonus demografi dan revolusi industri akan menjadi malapetaka bagi kita semua apabila kita tidak memiliki potensi. Oleh karena itu, IPNU bertekad untuk menyiapkan kader-kadernya agar mampu menghadapi itu semua," pungkasnya. (Syakir NF/Muiz)