Tim Ekspedisi Islam Nusantara dijadwalkan tiba di Jombang pada Ahad (17/4) besok. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh sejumlah pihak. di antaranya PCNU Jombang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang dan tim pendukung yang lain. Mereka akan mendampingi dan mengawal seluruh kegiatan yang sudah dirumuskan bersama hingga rampung, Selasa Malam (19/4).
Di Jombang, tidak hanya fokus pada pengambilan dokumen segala hal yang berhubungan dengan Islam Nusantara yang berada di beberapa titik, tapi lain dari itu, panitia juga menyiapkan anekaragam agenda. Meliputi dialog tentang deradikalisasi dan anti narkoba, penampilan seni budaya dan giat yang lain.
Koordinator Tim Pendukung PCNU Jombang, Ahmad Samsul Rijal merinci bahwa Tim Ekspedisi Islam Nusantara akan mengawali kegiatannya pada Senin (18/4) di area Pesarean Sayid Sulaiman Desa Mancilan Kecamatan Mojoagung.
"Di lokasi ini tim akan ditemui para pengurus MWCNU dan sejumlah tokoh lokal," katanya di Jombang, Sabtu (16/4).
Memasuki waktu shalat ashar, lanjut Rijal, sapaan akrabnya, tim bergerak ke makam pendiri Nahdhatul Ulama KH Hasyim Asy’ari di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng. Dijadwalkan tim berada di Tebuireng sampai pukul 20.00 untuk kemudian beranjak ke penginapan untuk beristirahat.
Esoknya, Selasa pagi (19/4/2016) sampai tengah hari, kata dia, tim ekspedisi akan dijamu oleh Bupati dan jajaran pimpinan Pemerintahan Kabupaten Jombang. Beragam sajian khas Kota Santri mulai dari dialog seni budaya, wisata kuliner hingga dialog lintas iman, telah dipersiapkan untuk sesi ini.
Selanjutnya tim menemui siswa-siswa SMAN 1 Jombang untuk menggelar “Coaching Clinic Deradikalisasi dan Anti Narkoba”. Pada sesi ini tim didampingi petugas dari Polres Jombang, Kodim 0814 dan kelompok Pelajar Bahagia dari IPNU-IPPNU setempat.
Di hari yang sama, pada sore hari hingga pukul 21.00, tim melanjutkan ziarah beberapa pesarean di Jombang. Dimulai dengan ziarah ke makam KH Wahab Chasbullah di Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, kemudian makam KH Bisri Syansuri di Ponpes Mamba’ul Ma’arif Denanyar dan berakhir di makam ‘masyayikh’ di lingkungan Ponpes Darul Ulum Rejoso Pterongan. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)