Nasional

Indonesia Mestinya Berdaulat di Bidang Budidaya Laut

Jumat, 10 Oktober 2014 | 09:05 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia Rokhmin Dahuri didaulat sebagai pembicara kunci dalam Konferensi Akuakultur Dunia yang dihelat di Ho Chi Minh City, Vietnam, Jum'at (10/10). Ia menyampaikan potensi besar kekayaan kandungan laut Indonesia pada pertemuan dunia ini.
<>
Kepada NU Online, Menteri Kelautan dan Perikanan di masa Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati itu mengatakan, Indonesia harus banyak berbenah. Segala bentuk program pemerintahan mestia diarahkan pada kedaulatan di bidang akuakultur. Sebab di negeri maritim terbesar di dunia ini menyimpan potensi luar biasa.

“Ide besar saya, mengingat permintaan dunia terhadap berbagai produk akuakultur seperti ikan, udang, kekerangan, kepiting, bahan farmasi, kosmetik, biofuel, dan perhiasan/mutiara sangat tinggi. Sementara Indonesia punya potensi produksi akuakultur terbesar di dunia sekira 60 juta ton per tahun,” kata Rokhmin.

Saya ingin Indonesia mampu menjadi negara besar yang maju, sejahtera, dan berdaulat berbasis pada sektor akuakultur, Rokhmin berharap.

Dalam konferensi itu Rokhmin mengusung tema “Indonesia's Aquaculture Landscape.” Konferensi ini dihadiri 500 peserta terdiri dari pengusaha, peneliti, dosen, dan perwakilan pemerintah dari seluruh dunia. (Musthofa Asrori/Alhafiz K)


Terkait