Bantul, NU Online
Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) mengadakan workshop pengembangan jiwa kewirausahaan bagi warga NU DIY, Sabtu siang (18/5), di STIQ An-Nur Ngrukem, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
<>
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pengusaha NU, seperti Gus Ghozali (Ketua HIPSI), Bukhari AZ (Ketua HIPSI Jogja), Prof. Maksum (PBNU), dan Tanto (Penasehat HIPSI).
Pertemuan singkat siang itu lebih banyak diisi dengan sosialisasi akan keberadaan HIPSI itu sendiri, mulai dari sejarah berdirinya, visi misinya, dan gerakan-gerakan yang telah dilakukan.
Sebagai landasan gerakannya, HIPSI berpegang teguh pada kata-kata KH Hasyim Asy’ari dalam deklarasi Nahdlatut Tujjar ‘Kebangkitan Saudagar’ tahun 1918, yang berbunyi “Wahai pemuda putra bangsa yang cerdik, pandai dan para ustadz yang mulia, mengapa kalian tidak mendirikan saja satu badan usaha ekonomi yang beroperasi, di mana setiap kota terdapat satu badan usaha yang otonom”.
Dengan visi mencetak sejuta santri pengusaha, dan melahirkan pengusaha nasional dari pesantren, HIPSI telah banyak melakukan pengembangan bidang wirausaha bagi kalangan pesantren di berbagai daerah seperti di Pasuruan, Jember, Situbondo, Jombang, Tasikmalaya, dan sebagainya.
Ketua HIPSI, Gus Ghozali menceritakan, bidang pengembangan HIPSI pun beragam, mulai dari pertanian, peternakan, juga perdagangan. Salah satu contoh hasil pengembangannya adalah telah dibudidayakannya 500.000 ekor ayam di Jember, dan pertanian jagung, tembakau dan edamame di Bondowoso.
“Sebagai bentuk pengembangan, akan mulai dirintis juga dunia usaha via internet,” tandasnya.
Dalam pertemuan singkat siang itu, dihasilkan beberapa hal terkait pengembangan dunia wirausaha yang ada di Yogyakarta, yang merupakan salah satu lahan baru bagi HIPSI.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Dwi Khoirotun Nisa’