Nasional

Hasan Wirayuda: KH Hasyim Muzadi Penyebar Islam Damai di Dunia

Senin, 24 April 2017 | 03:30 WIB

Hasan Wirayuda: KH Hasyim Muzadi Penyebar Islam Damai di Dunia

Hasan Wirayuda (foto: ourindonesia)

Depok, NU Online
Peringatan 40 hari wafatnya KH Hasyim Muzadi diawali dengan bedah buku. Banyak kesan mendalam yang  dialami para kerabat dan tokoh semasa hidupnya. Salah satunya adalah Hasan Wirayuda, mantan Menteri Luar Negeri RI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"KH. Hasyim itu Menteri Luar Negeri-nya NU. Sebab, orang yang pertama kali menggaungkan tentang Islam rahmatan lil 'alamin. Itu disuarakan di dunia menyusul peristiwa 911 di Amerika yang menyudutkan Islam," ujarnya seusai mengisi acara bedah buku Islam Moderat untuk Perdamaian Global (Jembatan Islam dan Barat) di Pesantren Al-Hikam, Kukusan, Beji, Depok.

Menurutnya, pesan Islam rahmatan lil 'alamin itu tidak hanya disebarkan di dunia Barat, tapi juga pada Timur Tengah. Menurutnya, untuk Barat pesan ini penting karena ada persepsi yang salah tentang Islam. Untuk itu, lanjutnya, perlu  disampaikan pada non-Muslim yang peduli pada Islam. "Untuk Timur Tengah, dirinya juga memprediksi (konflik) dengan adanya perbedaan antara Syiah dan Sunni membawa konflik," paparnya.

Hasan menjelaskan, perang Irak sebelumnya dipimpin Saddam Husein yang bermazhab Sunni dan telah tergantikan oleh pemimpin dari Syiah. Puncaknya, terang Hasan, pada Arab Springs sedikitnya 4500 orang meninggal dan 15 ribu pengungsi.

"Dengan kondisi ini, KH. Hasyim secara gencar menyampaikan pesan Islam rahmatan lil 'alamin pada dunia. Mengenalkan  NU sebagai organisasi yang moderat pada dunia. Apalagi, keislaman yang ada di Indonesia sendiri juga bersinggungan dengan peradaban Timur dan Barat. Namun, berdasarkan keragaman budaya, suku, agama, menjadikan Islam di Indonesia yang moderat. Meski begitu, selama di luar negeri beliau tidak menjual NU untuk pribadi padahal kesempatannya ada," ujarnya.

Menantu almarhum KH Hasyim Muzadi, Arif Zamhari mengungkapkan, dalam acara bedah buku terdapat empat buah buku tentang KH Hasyim Muzadi yang terbagi menjadi dua sesi. Di antaranya: buku "Biografi KH A Hasyim Muzadi: Ngaji Hidup Mengasah Kehidupan" karya almarhum A. Millah Hasan dan buku "Dakwah bil Hikmah (Reaktulaisasi ajaran Wali Songo Perjuangan dan Pemikiran KH Hasyim Muzadi) karya Sofiuddin.

Sedangkan, pada sesi kedua seusai shalat Ashar diisi beda buku "Islam Moderat untuk Perdamaian Global (Jembatan Islam dan Barat)" dan Kearifan Lokal Sebagai Modal Sosial dan Bahaya Islam Transnasional oleh Tim Watimpres. "Diharapkan dengan bedah buku nantinya bisa mengetahui lebih dalam pemikiran dan perjuangan KH Hasyim Muzadi. Terlebih lagi, bisa melanjutkan perjuangannya untuk bangsa dan negara," papar Arif. (Aan Humaidi/Mahbib)


Terkait