Nasional

Gus Yusuf: Santri Harus Siap Mengayomi Masyarakat

Rabu, 24 Juli 2013 | 20:00 WIB

Jepara, NU Online
Santri, ketika kembali ke kampung masing-masing, harus menjadi pengayom masyarakat. Saat itu santri tidak boleh pandang bulu dalam menyayomi mereka yang terdiri dari beragam kelompok. 
<>
Demikian inti tausiyah KH Yusuf Chudlori saat memberikan ceramah dalam Tadarus Seni Ramadhan bersama Ki Ageng Ganjur featuring Fadly (Padi) di Pesantren Hasyim Asyari Bangsri Jepara, Jawa Tengah, pada Senin (22/7) malam. 

Menurut Gus Yusuf, sapaan akrabnya, santri itu khodimul umat (pelayan masyarakat). Sebab itu pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang, Jawa Tengah, santri tidak boleh pilah-pilih entah itu dengan artis, pejabat maupun dengan petani. 

“Gus Nung sudah menyontohkan kepada kita bagaimana beliau (KH Nuruddin Amin) melayani artis (Fadly, red) yang menyambangi pesantrennya,” sebut adik dari KH Abdurrahman Chudlori. 

Lebih dari itu ia menegaskan santri harus tetap menghormati kepada kelompok yang berbeda agama, faham maupun sukunya. Hal itu sambung kiai muda asal Magelang ini, sesuai dengan konsep Islam rahmatan lil alamin. 

“Islam bukan rahmatan lil muslimin, bukan juga lin Nahdliyyin, tetapi lil ‘alamin. Karena itu, santri wajib mengayomi seluruh elemen masyarakat tanpa pandang bulu,” tegasnya. 

Oleh sebab itu, Gus Yusuf mengajak santri agar jangan kaku. Santri mahir mengaji lanjutnya hukumnya wajib. Santri pun di era kekinian tambahnya, jangan sampai ketinggalan dengan yang lain. 

“Santri bisa berpuisi, keren sekali. Santri menguasai sain teknologi jangan sampai tidak. Apalagi dengan budaya, santri harus digarda depan dalam nguri-nguri kebudayaan,” imbuhnya. 

Dengan itu, niscaya santri kelak saat sudah terjun ke masyarakat akan bermanfaat dan maslahat ditengah-tengah masyarakat. Dalam konteks globalnya santri terangnya akan menjadikan Indonesia menjadi lebih baik. 


Redaktur    : Abdullah Alawi 
Kontributor: Syaiful Mustaqim



Terkait