Jombang, NU Online
Hari ini, Ahad (24/11) sekitar 3000 orang bergerak dari Jombang ke Surabaya dalam rangka memperingati Resolusi Jihad KH Asy'ari 1945. Perintah jihad oleh Hadrotus Syekh ini yang membakar semangat kaum santri dan arek-arak Suroboyo melawan Sekutu yang ingin kembali menjajah Indonesia pascakemerdekaan.<>
Peringatan Resolusi Jihad bertajuk “Napak Tilas Resolusi Jihad NU dalam Pertempuran Bersejarah 10 November 1945” ini diselenggarakan oleh Museum NU bersama Harian Duta Masyarakat dan TV9, serta didukung oleh PWNU Jatim dan Pemprov Jawa Timur.
Napak Tilas mengambil start di Pesantren Tebuireng Jombang, tempat kediaman Hadratus Syekh, dan finish di Kantor PCNU Surabaya di Jalan Bubutan, tempat para kiai NU berkumpul 68 tahn silam untuk membahas kedatangan kembali tentara Sekutu dan puncaknya dikeluarkanlah Resolusi Jihad.
"Suka tidak suka, ditulis atau tidak dokumen dan media-masa yang terbit pada saat itu menunjukkan bahwa ada peristiwa itu," kata Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) kepada NU Online.
Menurut Gus Sholah, peristiwa resolusi jihad menunjukkan betapa untuk mendirikan dan mempertahankan negeri ini memerlukan pengorbanan, baik harta bahkan nyawa. Dengan semangat jihad, perjuangan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia mencapai hasilnya dan telah dinikmati oleh generasi saat ini.
Namun, jihad apa yang perlu dijalankan sekarang? "Jihad terbesar untuk Indonesia saat ini adalah melawan korupsi dan ketidakadilan," kata Gus Sholah.
Menurut Gus Sholah, Resolusi Jihad tidak butuh untuk sekedar diperingati. "Apa kalau sudah memperingati Resolusi Jihad negara ini akan baik. Tidak. Tapi kita tetap harus melakukan sesuatu," ujarnya.
Sementara itu Napak Tilas Resolusi Jihad akan berpuncak pada Ahad (24/11) siang ini di kantor PCNU Surabaya di Jalan Bubutan. Di kantor bersejarah ini diadakan pembacaan teks Resolusi Jihad dan seruan Bung Tomo dalam menghadapi tentara Sekutu. Kegiatan puncak ini dihairi Wakil Ketua Umum PBNU KH As'ad Said Ali. (A. Khoirul Anam)