Gus Mus: Santri NU Jangan Reaktif Soal Keberatan Hari Santri
Senin, 19 Oktober 2015 | 23:02 WIB
Rembang, NU Online
KH Ahmad Musthofa Bisri yang lazim disapa Gus Mus meminta seluruh santri di Indonesia untuk menjaga toleransi terhadap mereka yang tidak setuju dengan penetapan Hari Santri, yang jatuh pada 22 Oktober. Para santri, kata Gus Mus, tidak perlu terpancing emosi oleh perbedaan pendapat.
Demikian disampaikan Gus Musa saat menerima kedatangan rombongan peserta Kirab Panji Resolusi Jihad sekaligus peringatan Hari Santri yang singgah di pesantren Raudlatut Tholibin, Leteh, Rembang, Senin (19/10) pagi.
"Kalau ada kelompok lain kurang sependapat, santri sebaiknya tetap menghormati. Semisal belakangan dari kalangan Muhammadiyah tidak setuju penetapan Hari Santri Nasional, santri NU jangan menyerang balik.”
Gus Mus berharap semua pihak mewaspadai kemungkinan adanya upaya pihak-pihak tertentu yang hendak membenturkan antara NU dan Muhammadiyah, dan memecah belah keduanya.
“Nahdlatul Ulama dan Muhamadiyah merupakan aset kekayaan bangsa Indonesia. Jika kedua belah pihak dapat dibenturkan dan hancur, negara ini pun bisa hancur,” kata Gus Mus.
Ia meminta, kedua belah pihak dapat menahan diri dan saling menghormati tentang adanya perbedaan perihal Hari Santri yang telah ditetapkan pemerintah dan diperingati oleh para santri NU. (Ahmad Asmu'i/Alhafiz K)