Nasional

Gus Dur, Pembangun Kepercayaan Masyarakat Papua

Rabu, 26 Juli 2017 | 19:01 WIB

Jakarta, NU Online
Persoalan Papua yang pertama dan utama adalah persoalan politik. Adapun permasalahan-permasalahan lain seperti ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya itu hanya bersifat sekunder. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan permasalahan Papua maka harus menggunakan pendekatan politik yang tepat.

Demikian disampaikan Menteri Negara Percepatan Kawasan Timur Indonesia era Presiden Megawati, Manuel Kaisiepo, saat diskusi dengan tema Gus Dur, Papua, dan Paradigma Pembangunan di Jakarta, Rabu (26/7).

Ia menjelaskan, persoalan politik Papua tersebut setidaknya disebabkan dua hal. Pertama, Integrasi Papua ke wilayah Indonesia baru terjadi pada tahun 1963. Maka dari itu, ada semacam pikiran bahwa Papua tidak mengalami perjuangan bersama dengan masyarakat Indonesia lainnya. 

Kedua, kekerasan yang terjadi pada masa Orde Baru. Manuel menyebutkan, pada zaman Orde Baru Papua diperlakukan sebagai daerah militer. 

“Kekerasan militer yang luar biasa. Itu yang terjadi. Itu membawa penderitaan, kekecewaan yang ikut dalam alam pikiran masyarakat Papua,” urainya.

Selain itu, pembangunan yang di bumi Cendrawasih itu dinilai sangat eksploitatif terhadap alam Papua. Oleh sebab itu, berbagai perlakuan dan kekerasan yang terjadi selama masa Orde Baru membuat masyarakat Papua tidak percaya dengan pemerintah yang ada.  

Lebih jauh, Manuel mengaku sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah menjadikan KH Abdurrahman “Gus Dur” Wahid sebagai Presiden Indonesia. 

Hal itu disebabkan karena Gus Dur lah yang telah membangun kepercayaan masyarakat Papua dengan kebijakan yang dikeluarkan dan pendekatan yang dilakukan Gus Dur kepada masyarakat Papua. 

Menurut dia, hal pertama yang mesti dibangun adalah kepercayaan masyarakat Papua terhadap pemerintah. Karena itu tidak dilakukan, maka apapun pembangunannya akan sia-sia. 

“Yang harus dibangun pertama-tama adalah rasa percaya. Dan tokoh dibalik trust building adalah Abdurrahman Wahid. Beliau memiliki pendekatan dengan semua orang Papua di luar jalur formal. Beliau punya nomer-nomer hp-nya,” ungkapnya.

Diantara hal yang dilakukan Gus Dur untuk membangun kepercayaan masyarakat Papua, lanjut Manuel, adalah mengganti nama Irian dengan Papua, ikut merayakan Natal di Papua, dan mengakomodir kepentingan rakyat Papua. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)


Terkait