Semarang, NU Online
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan menyanjung sikap Nahdlatul Ulama (NU) yang sejak awal dibentuk dan didirikan, menganut paham kebangsaan.
Menurutnya, tidak ada satu pun gerakan radikal atau terorisme yang berafiliasi dengan NU.
Ia juga mengungkapkan bahwa paham radikalisme sudah masuk ke lingkungan perguruan tinggi di Indonesia. Fenomena ajaran radikal memanfaatkan kepolosan psikologi pada mahasiswa yang masih dalam proses pencarian jati diri.
"Bahkan, berdasarkan penelitian BIN, sekitar 39 persen mahasiswa sudah terpapar ajaran radikal," katanya saat ceramah umum pada penyelenggaraan Kongres Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) Se-Nusantara ke-IV di Kampus Kedokteran Universitas Wahid Hasyim, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/4).
Menurutnya, pihak BIN telah memantau seluruh perguruan tinggi di 15 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Temuannya, terdapat kampus yang sudah dijadikan basis penyebaran paham radikal.
"Fenomena paham radikal sangat dipengaruhi oleh isu di Timur Tengah. Sementara proses perekrutannya dilakukan secara tertutup," kata BG, demikian pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) itu akrab disapa.
Hal serupa disampaikan Rektor Unwahas, Mahmutarom mengungkapkan bahwa sebelum organisasi NU berdiri, para ulama telah membentengi masyarakat kekuatan pemahaman Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja) dari paham radikalisme.
"Kesamaan misi kebangsaan antara BIN dan PTNU menjadi modal utama dalam membangun kerjasama ke depan dalam mengawal isu-isu seperti ini," pungkasnya.
Kongres BEM PTNU se-Nusantara ini dihadiri sekitar 700 orang perwakilan dari setiap kampus di seluruh Indonesia yang berafiliasi dengan NU. Sejumlah tokoh agama, akademisi, pemerintah, BIN, dan mahasiswa yang hadir sepakat mengajak masyarakat umum untuk bersama-sama menolak gerakan radikal dan terorisme.
Hasil Kongres menetapkan mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Az-Ziyadah Jakarta, Robiatul Adawiyah, sebagai Presidium Nasional (Presnas) BEM PTNU se-Nusantara. Ia juga kontributor NU Online seorang aktivis di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jakarta Timur. (Aru Elgete/Muiz)