Nasional

Gempa Donggala Robohkan Jembatan Ponulele

Sabtu, 29 September 2018 | 16:15 WIB

Gempa Donggala Robohkan Jembatan Ponulele

Jembatan Ponulele roboh akibat gempa (foto: Kompas.com)

Jakarta, NU Online
Jembatan Ponulele yang menghubungkan antara Donggala Barat dan Donggala Timur juga roboh. Jembatan yang menjadi ikon wisata Kota Palu ini roboh setelah diterjang gelombang tsunami. Akibat gempa, jalur trans Palu-Poso-Makassar tertutup longsor.

Demikian informasi yang diterima NU Online dari Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (29/9).

Selain itu, berbagai bangunan, mulai rumah, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan bangunan lainnya ambruk sebagian atau seluruhnya. Diperkirakan puluhan hingga ratusan orang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan.

Pusat perbelanjaan atau mall terbesar di Kota Palu, Mal Tatura di Jalan Emy Saelan, ambruk. "Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura rata dengan tanah. Di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap," rinci Sutopo.

Berikutnya, arena Festival Pesona Palu Nomoni, di mana puluhan hingga seratusan orang pengisi acara dan sebagian merupakan para penari, belum diketahui nasibnya. Rumah Sakit Anutapura yang berlantai empat, di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota Palu, roboh. 

Di samping itu,sebanyak tujuh gardu induk PLN padam usai gempa mengguncang Sulawesi Tengah, khususnya di Palu dan Donggala. Saat ini baru dua gardu induk yang bisa dihidupkan kembali.

Kerusakan jaringan komunikasi, di Donggala, Palu dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN putus. Terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan. 

Terkait jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami yang terja di di Palu, Sulawesi Tengah, meningkat menjadi 384 orang. Selain itu, tercatat 29 orang hilang dan 540 luka berat.

Sebagai respons atas dampak gempa bumi di Donggala dan Palu, NU Peduli memberangkatkan Tim sebanyak enam orang menuju Donggala dan Palu. Tim ini  terdiri dari Tim respons cepat termasuk yang bertugas untuk asesmen dan tim medis.

Ketua LBPI NU, M Ali Yusuf mengatakan, Tim tersebut berasal dari Jakarta dan Sulawesi Selatan. Tim akan melakukan serangkaian aktivitas, yaitu kaji cepat kebutuhan masyarakat terdampak bencana, melakukan koordinasi dengan PWNU Sulawesi Tengah dan berbagai pihak terutama Pemerintah baik Pusat maupun daerah.

NU Peduli melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak gempa Donggala, Sulawesi Tengah. Ketua NU Care-LAZISNU, Ahmad Sudrajat mengatakan bantuan dapat disalurkan melalui NU Care-LAZISNU.

Bantuan dapat disalurkan melalui rekening BCA atas nama Yay.LAZISNU di nomor rekening 0681.1926.88; dan Mandiri 123.000.483.89.77. Konfirmasi donasi melalui nomor 081398009800.

"Doa dan dukungan masyarakat akan sangat bermanfaat untuk warga di Sulawesi Tengah," kata Sudrajat. (Kendi Setiawan)


Terkait