Festival Shalawat Nusantara Cari Kekayaan Talenta Tersembunyi
Sabtu, 24 Februari 2018 | 23:45 WIB
Tidak hanya manusia, Allah dan malaikat-Nya juga bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Hal itu disampaikan oleh Ketua Panitia Pengarah Festival Shalawat Nusantara KH Abdul Ghofar Rozin saat menyampaikan laporannya pada Sabtu (24/2) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor.
Bentuk shalawat yang dinyanyikan berkembang sangat pesat di berbagai belahan dunia. Gaya pembacaannya beragam melalui akulturasi budaya.
“Dengan bahasa yang berbeda-beda, dengan cara yang berbeda-beda,” kata Gus Rozin.
Menurut Ketua Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama itu, tidak berlebihan jika gelaran kegiatan tersebut tidak hanya untuk menjalin silaturahmi dan memperkuat ukhuwah islamiyah. Lebih dari itu, Gus Rozin mengatakan, “Untuk mencari kekayaan talenta tersembunyi di kalangan santri, pelajar, dan elemen masyarakat lainnya.”
Festival ini bertujuan untuk membumikan kembali shalawat sebagai spirit pembangunan karakter bangsa yang berakhlakul karimah, menyemarakkan tradisi, menjadikan salawat sebagai media dakwah yang cinta damai dan antikekerasan, meningkatkan kecintaan tauladan Nabi Muhammad SAW dan tentu memperkuat ukhuwah.
“Menjadikan shalawat sebagai perekat dan memperkuat NKRI,” katanya
Tidak hanya shalawat berbahasa Arab, Festival Shalawat yang akan digelar dari tingkat kabupaten hingga nasional itu juga mempersilakan para peserta membawakan dengan bahasa Indonesia dan bahasa daerah masing-masing.
Festival Shalawat Nusantara ini dibukan secara resmi oleh Presiden Jokowi. Acara pembukaan dimeriahkan oleh Habib Luthfi, Hadad Alwi, Sulis, Syarla Martiza, dan diiringi oleh orkestra pimpinan Adi MS. (Syakirnf/Alhafiz K)