Bojonegoro, NU Online
Dirjen Pendidikan Islam Kementrian Agama RI Prof Dr H Nursyam mengklaim pendidikan madrasah sudah maju. Hal tersebut diungkapkan saat menjadi narasumber dalam seminar yang diselenggarakan Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Bojonegoro di aula setempat, Ahad (23/3).
<>
"Sudah ada peningkatan madrasah di lingkungan kementrian agama, ada tiga indikator kemajuan madrasah," ujarnya.
Dijelaskan, indikasi tersebut di antaranya dari segi akreditasi. Saat ini masih tersisa sekitar 25% lembaga madrasah yang belum terakreditasi, namun tahun ini Kemenag berupaya semuanya akan selesai diakreditasi. Pasalnya, akreditasi merupakan indikasi kualitas pendidikan di lembaga bersangkutan.
Indikasi lainnya, adanya diserifikasi program-program madrasah. Seperti halnya beberapa madrasah dengan berbagai variannya, yakni ada yang menyebutnya madrasah riset, madrasah model, madrasah keahlian keagamaan dan lain-lain. Menurut Nursyam, semua itu menjadikan indikasi perkembangan madrasah sekarang ini.
Ia juga menilai pendidikan madrasah berlangsung baik, karena tidak hanya memberikan pengetahuan umum pada umumnya tetapi juga pendidikan agama dan karakter. "Indikator terakhir melihat respon masyarakat yang sudah luar biasa. Karena madrasah bukan lagi lembaga pendidikan alternatif, tetapi menjadi utama," sambungnya.
Menurutnya, madrasah sudah mengajarkan dua sisi, yakni peningkatan kualitas ilmu umum dan juga memfasilitasi ilmu-ilmu agama. Sehingga madrasah mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya.
Di Kabupaten Bojonegoro, lanjut pria asal Kabupaten Tuban itu, sudah semakin banyak madrasah yang telah diserifikasi, seperti madrasah keahlian khusus, international class program (ICP), keterampilan, dan lain sebagainya.
Akreditasi sudah membagus dan adanya guru pelatihan untuk peningkatan kualitas guru. "Sehingga madrasah di Bojonegoro sudah setapak maju ke depan," klaimnya. (M Yazid/Mahbib)