Nasional

Di Depan Jokowi, Puti Ceritakan Sejarah IPPNU

Sabtu, 22 Desember 2018 | 05:35 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Puti Hasni, memberikan sambutan di pembukaan Kongres XIX IPNU dan XVIII IPPNU di Istana Negara, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/12).

Pada sambutannya, Puti menceritakan sejarah berdirinya IPPNU, dan para pendiri IPNU-IPPNU adalah tokoh pejuang NU di zamannya.

"IPPNU berdiri setahun setelah IPNU. IPPNU pada 1955, IPNU pada 1954, itu artinya bahwa sudah 63 tahun IPPNU berkiprah. Sudah enam dekade, dan setengah abad lebih," papar Puti.

Menurut Puti, IPNU-IPPNU bukan organisasi pelajar biasa, Berdiri setahun, Kongres pertama IPNU langsung dihadiri Presiden. Itu dahsyat," ujarnya.

Baca: IPNU-IPPNU Harus Gerakkan Kaderisasi Merata
Baca: Ketum IPPNU: Cirebon adalah Tanah Wali
"Saat Kongres IPNU pertama di Malang pada 1955 yang juga sekaligus melahirkan IPPNU, Presiden Soekarno hadir langsung. Saat itu ada Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Ridwan Abdullah pencipta lambang NU, dan tokoh-tokoh assabiquunal awwaluun NU lainnya," papar Puti.

Selain itu, Puti juga mengingatkan bahwa tantangan IPNU dan IPPNU hari ini sangat kompleks. "Kita adalah garda depan dan pondasi pertama kaderisasi NU," kata Puti

Ia menambahkan bahwa hanya keberkahan hidup semata yang bisa diandalkan dari berjuang di IPNU-IPPNU. 

"Semoga rekan dan rekanita semua tetap semangat mendirikan IPNU IPPNU di sekolah umum, sekolah Maarif, juga pondok pesantren," jelas Puti.

Sebelum menutup pidato sambutannya Puti juga menyampaikan harapannya agar kongres IPNU ke 19 dan IPPNU ke 18 ini harus ikut mendorong generasi pelajar makin beradab dan berakhlakul karimah. 

"Berilmu itu bagus, namun akhlakul karimah adalah satu-satunya alasan Nabi Muhammad SAW di utus ke muka bumi ini," imbuhnya. (Anty Husnawati/Kendi Setiawan)


Terkait