Nasional

Cucu Syekh Abdul Qodir al-Jailani Meriahkan Harlah NU di Bojonegoro

Ahad, 24 April 2016 | 07:24 WIB

Bojonegoro, NU Online
Cucu Syekh Abdul Qodir al-Jailani Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani al-Hasani menghadiri peringatan hari lahir ke-93 Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Syekh Fadhil memberikan ijazah (sanad keilmuan) kepada para jamaah yang hadir, berua shalawat dan lainnya, yang dibacakan dengan menggunakan bahasa Arab. Setelah membacakan ijazah itu, para jamaah secara serentak mengucapkan qabilna atau kami terima.

Di hadapan ribuan warga NU, ia mengaku hanya Indonesia yang paling ia senangi selama berkeliling dunia. "Sudah sembilan tahun datang ke Indonesia, tidak pernah merasa menjadi orang asing di Indonesia. Indonesia negera kedua saya," kata Syekh Fadhil, melalui penerjemah Abdul Aziz Ibnu Abdil, Sabtu (23/4) itu.

Syekh Fadhil juga menjelaskan tentang keistimewaan angka tujuh. "Hikmah angka 7 banyak, angka itu keramat, angka istimewa," katanya yang juga memaparkan bahwa setiap perbuatan baik diganjar 10 dan setiap sepuluh itu berlipat tujuh, sehingga menjadi 70. Syekh Abdul Qodir juga dikatakan sebagai wali tingkat tujuh di antara wali-wali yang lain.

Acara digelar di halaman Yayasan Pondok Pesantren Raudlotut Tholibin (YPPRT) Balen. Cucu Syekh Abdul Qodir al-Jailani asal Turki itu mendapat sambutan hangat dari warga NU. Usai kegiatan, jamaah yang berbaju putih-putih secara bergantian berjabat tangan dengannya secara tertib.

Sebelum pengajian dimulai, momen peringatan harlah ke-93 NU ini diisi acara pengukuhan para pengurus baru Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Balen. Ketua MWCNU Kecamatan Balen H Mulazim menyebut para pengurus baru sebagai generasi mendatang kepemimpinan NU. (M. Yazid/Mahbib)


Terkait