Tengerang Selatan, NU Online
Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman kekerasan berlebel agama seolah menjadi tren. Islam yang  seharusnya diposisikan sebagai payung untuk menaungi segenap anak manusia, justru sering kali dihadirkan  dalam bentuk yang  beringas dan menakutkan. Bersamaan dengan itu, gerakan radikal juga menjadi hantu yang terus mgnotak-atik keutuhan NKRI. Itulah yang melatarbelakangi PW Fatayat NU Provinsi Banten menggelar  Pelatihan Daiyah se-Banten Raya di hotel Marilyn BSD Serpong,  Tangerang Selatan.

Menurut Ketua PW Fatayat NU Banten,  Hj Miftahul Janah, pelatihan tersebut dimaksudkan untuk mencetak daiyah yang mumpuni dan berdakwah dengan  'ilmu' yang  sejuk, jauh dari propaganda kekerasan, dan menjunjung  tinggi tegaknya NKRI.

“Intinya adalah peserta bisa mendakwahkan Islam yang rahmatan lil’alamiin dalam rangka menjaga NKRI dari berbagai ancamannya, mulai dari soal maraknya radikalisme hingga pemanfaatan media sosial untuk penyebaran hal-hal yang bermuatan negatif,” katanya kepada NU Online saat penutupan pelatihan, Selasa (6/11).

Ia berharap agar pelatihan tersebut dapat  meningkatkan dan menguatkan kualitas ketrampilan para da’iyah terkait  metode dan cara-cara berdakwah di era milenial  berlandaskan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).  Sehingga dari situ, terbentuklah  da’iyah  yang tangguh, mampu menjawab tantangan  zaman, dan tentu saja mampu memberikan  pemahaman  masyarakat  tentang Aswaja sekaligus menegakkan NKRI.

“Ketika kita memegang teguh ajaran Aswaja, maka otomatis nilai-nilai radikalime tidak bisa masuk,  dan di situlah NKRI terjaga,” jelasnya.

Pelatihan yang mengusung tema  Penguatan Da’iyah Fatayat NU Sebagai Penjaga NKRI Melalui Dakwah Islam Rahmatan Lil’alamiin Berlandaskan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah tersebut, berlangsung selama 3 hari.

Pesertanya adalah para daiyah dan Pimpinan Cabang Fatayat NU se-Banten. Saat pembukaan, Ahad (4/11),  sejumlah  tokoh penting hadir, di antaranya Ketua PWNU Banten, KH Bunyamin, Asisten Deputi Bidang Kepemudaan, Kemenpora RI, Abd Rofur, Ketua PCNU Kota Tangerang Selatan, KH Moh Thohir, dan sejumlah tokoh pemuda. (Red: Aryudi AR)