Malang, NU Online
Budaya konsumerisme atau kegemaran berbelanja menjadi penyebab utama terjadinya korupsi di Indonesia. Budaya ini telah membuat sebagian orang kehilangan rasa malu untuk berbuat sesuatu yang melanggar hukum dan norma agama.<>
Demikian disampaikan Prof Achmad Sodiki, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga Ketua Yayasan Universitas Islam Malang (Unisma) pada saat memberikan orasi ilmiah dalam acara Wisuda Sarjana dan Pasca Sarjana Periode II tahun akademik 2011-2012 di Gedung Student Centre Unisma, Sabtu (6/10).
Menurutnya budaya konsumerisme ini juga yang telah membuat pengeluaran wakil rakyat terus membengkak. “Kalau ada wakil rakyat yang melakukan studi banding ke luar negeri, itu sebenarnya yang lebih banyak mereka lakukan adalah belanja,” katanya.
Dalam budaya konsumerisme, katanya, masyarakat mempunyai prinsip bahwa ‘saya ada karena dapat membeli’. “Semakin tidak membeli maka saya semakin tidak ada. Inilah inti dari filsafat konsumerisme,” kata Prof Sodiki.
Kepada para wisudawan, ia berpesan, tantangan terberat para sarjana adalah melawan budaya konsumerisme ini. “Saat keluar dari kampus, anda akan dibombardir dengan sejumlah iklan yang menggoda,” katanya.
Ia menambahkan, budaya konsumerisme ini sangat terkait dengan satu kebiasaan buruk yakni mengejar-ngejar materi atau harta benda, seperti diperingatkan oleh agama. Karena terus mengejar materi, orang akan kehilangan rasa malu, termasuk malu untuk melakukan korupsi.
Penulis: A. Khoiriul Anam