Jakarta, NU Online
Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) terus melakukan konsolidasi bisnis untuk memperkuat gerakan dalam memberdayakan umat, khususnya warga NU. Kegiatan yang juga rutin untuk menjaring para pengusaha Nahdliyin itu berupaya memetakan potensi bisnis serta membangun lahan-lahan bisnis baru.
Sekretaris Jenderal HPN Luqmanul Hakim mengatakan, koordinasi dan konsolidasi bisnis rutin ini mempunyai peran strategis guna menjaring anggota baru. Sebab itu, Luqman memberikan penekanan kepada seluruh anggota HPN yang hadir untuk membangun bisnis riil dalam rangka memberdayakan umat.
“Kita akan terus melakukan koordinasi secara maksimal,” ujar Luqman yang menggeluti bisnis travel ini, Rabu (9/11) di Gedung PBNU Jakarta.
Semanetara itu, salah satu Ketua 2 Dewan Pengurus Pusat HPN, Dripa Sjabana menegaskan kekagumannya bahwa NU mempunyai barisan pengusaha. Ia menjelaskan, yang paling penting dalam membangun bisnis ialah, meluruskan terlebih dahulu bahwa sebuah bisnis tidak sekali seumur hidup.
“Artinya kita bisa membangun usaha dengan memberdyakan warga NU sehingga mereka memiliki lahan penghidupan. Apalagi nahdliyin di desa-desa sebagian besar warga kurang mampu,” jelas Dripa.
Dokter yang aktif berbisnis ini juga menekankan bahwa dunai bisnis bukan dunia teori, tetapi praktik. Konsolidasi penting, tetap aksi nyata dan langsung jauh lebih penting karena hal ini berkaitan dengan penghidupan sehari-hari.
“Berbisnis juga bukan menggurui, tetapi berpartner. Bukan pula hal-hal teknis, tetapi strategis,” imbuh Dripa.
Para peserta rapat konsolidasi sepakat bahwa warga NU yang tersebar di berbagai daerah memiliki potensi bisnis yang besar. Hal ini perlu pemberdayaan. HPN memiliki tugas penting dan strategis dalam memberikan berbagai akses seperti seperti pengembangan produk, distribusi, pemasaran atau marketing, dan penyediaan modal. (Fathoni)