Jombang, NU Online
Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Ahmad Faqih menguraikan beberapa problem mendasar mayoritas guru Nahdlatul Ulama (NU) di era modern ini. Problem-problem tersebut antara lain kompetensi yang belum standar, rendahnya kesejahteraan guru, dan lemahnya networking serta organizational building.
Selain itu, satu masalah mendasar yang dihadapi guru-guru NU yaitu kurang kuatnya pemahaman dan pengamalan Aswaja NU. "Sehingga, mereka kesulitan untuk menyebarkan ajaran dan amaliah NU," jelasnya (24/7).
Faqih mengatakan untuk mengantisipasi kekurangan pemahaman para guru tentang Aswaja maka perlu meningkatkan intensitas ngaji Aswaja, serta kegiatan pembiasaan amaliyah Aswaja NU di masing-masing lembaga pendidikan. "Bagi instansi yayasan tentu lebih mudah mengamalkan hal ini. Apalagi yayasan yang menaungi pondok pesantren juga," ujarnya.
Solusi lainnya dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi guru-guru NU adalah para guru didorong untuk mengikuti Diklat, Worshop, beasiswa studi lanjut, penguatan budaya baca serta diskusi. Hal itu berguna untuk meningkatkan kompetensi.
Soal kesejahteraan guru, menurut Faqih pemerintah dan yayasan harus bijaksana dalam menghargai tenaga dan pemikiran guru. Hal ini supaya para guru yang mengajar tak lagi bingung mencari penghasilan tambahan untuk menghidupi keluarga luar dari gaji sebagai guru.
Selain usaha nyata yang dilakukan lewat yayasan maupun pemerintah, Pergunu juga harus mengambil peran dalam masalah guru. Pergunu sebagai pelindung para guru harus membela hak guru bila tak digaji. Selain itu juga mengadakan seminar atau Diklat gratis buat guru NU. "Dan tak kalah pentingnya yaitu (penyediaan) beasiswa untuk guru yang ingin lanjur kuliah tapi tak punya biaya," jelasnya.
Menurut Faqih permasalahan guru termasuk guru NU adalah masalah orang banyak. Karenanya diperlukan penguatan khidmah dan posisi Pergunu, termasuk dukungan seluruh stakeholders NU seperti pengurus PCNU di semua daerah. "Tak ketinggalan pula dukungan dan kerja sama dengan pemerintah dalam menyelesaikan masalah guru. Tentunya dukungan dari pimpinan pengelola lembaga pendidikan juga tak kalah penting," pungkas Faqih. (Syarif Abdurrahman/Kendi Setiawan)