Jakarta, NU Online
Bank Dunia atau World Bank Geofrey berkunjung ke Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam untuk menjajaki peluang kerjasama pemanfaatan wakaf di Indonesia. Rombongan World Bank yang dipimpin oleh Geofrey diterima langsung oleh Dirjen Bimas Islam Machasin.<>
Ikut hadir dalam pertemuan ini Direktur Pemberdayaan Wakaf Hamka, perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Badan Wakaf Indonesia (BWI).
Kepala Seksi Publikasi dan Promosi Wakaf, Yahya yang ikut hadir dalam rapat tersebut menjelaskan, pertemuan ini membahas peluang World Bank untuk melakukan investasi di bidang properti di atas tanah wakaf.
“Kedatangan Geofrey karena ingin mendapatkan informasi tentang peluang lahan tanah wakaf yang dapat dikerjasamakan untuk pembagunan gedung hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan rumah berpenghasilan menengah,” terangnya, Senin (16/11) seperti dilansir oleh kemenag.go.id.
Namun demikian, Geofrey memberi catatan bahwa World Bank hanya bisa melakukan kerjasama yang bersifat saling menguntungkan, bukan hanya bersifat sosial. Karenanya, pemberian hibah kepada Nazhir tidak termasuk dalam program World Bank.
Dirjen Bimas Islam Machasin mengapresiasi keinginan World Bank untuk menjalin kerjasama dalam pemanfaatan tanah wakaf. Menurutnya, luas tanah wakaf di Indonesia melebihi negara Singapora. Jika tanah wakaf bisa dimanfaatkan dengan baik, maksimal, dan akuntabel, tentu akan lebih produktif dan manfaatnya bisa dirasakan umat.
“Pertemuan ini akan ditindaklanjuti kembali dengan instansi terkait dalam waktu yang tidak lama. Insya Allah sebelum akhir tahun ini,” terang Yahya. Red: Mukafi Niam