Jakarta, NU Online
Penerbit buku Mizan meluncurkan satu program baru yang diberi nama Mizan Goes to Campus (MGTC). Program tersebut didedikasikan khusus untuk kalangan akademisi. Bagi Mizan, perguruan tinggi Islam memiliki peranan yang penting dalam menyebarkan Islam yang moderat di tengah-tengah masyarakat.
“Dimana gagasan dan ilmu pengetahuan diproduksi dan direproduksi untuk peradaban dan kemanusiaan,” tulis Mizan dalam rilis yang diterima NU Online, Selasa (28).
Selain itu, Mizan juga yakin bahwa perguruan tinggi Islam bisa menjadi benteng untuk menangkal gerakan radikal, ekstremis, teroris, dan takfiri. Maka dari itu, narasi Islam moderat yang rahmatan lil ‘alamin harus terus disuarakan dan diimplementasikan ke dalam tindakan nyata.
Setiap tahun perguruan tinggi Islam terus bertambah namun sayangnya karya-karya yang terdokumentasikan dengan baik masih sangat sedikit. Oleh sebab itu lewat Program MGTC ini Mizan memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skrips, tesis, ataupun disertasi. Hasil penelitian mahasiswa yang dianggap layak akan dibukukan dan diterbitkan Mizan sehingga bisa diakses oleh masyarakat luas.
“Program MGTC yang diluncurkan Mizan ini diharapkannya dapat membangkitkan kembali gairah intelektual dosen dan mahasiswa,” lanjutnya.
Program MGTC ini juga menyediakan buku-buku dengan harga yang terjangkau bagi para akademisi. Mereka juga akan mendapatlam informasi yang berkala lewat Klub Baca Mizan Akademia.
Rencananyam MGTC akan mengunjungi beberapa perguruan tinggi Islam dari Sabang sampai Merauke seperti UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta, UIN Alauddin Makkassar, UIN Raden Intan Lampung, IAIN Surakarta, IAIN Tulungagung, dan lainnya. IAIN Ponorogo adalah perguruan tinggi Islam pertama yang sudah dikunjungi.
“Nantinya, hasil dari workshop menulis ini akan akan lahir sebuah buku otobiografi keberislaman yang lahir dari para mahasiswa IAIN Ponorogo,” tambahnya.
mIzan Goes to Campus diluncurkan pada Rabu (22/11) di ICE BSD Serpong Tangerang Selatan, berbarengan dengan acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS). (Red: Muchlishon Rochmat)