Nasional

Almarhum Muhyidin Arubusman Ingin Kader PMII Kuasai Agama dan Umum

Rabu, 11 April 2018 | 17:30 WIB

Jakarta, NU Online 
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 1999-2004 H Muhyidin Arubusman meninggal dunia di Rumah Sakit Tebet, Jakarta pada 2017. 

Jauh sebelum duduk di struktur PBNU, pria kelahiran Ende, Nusa Tenggara Timur tersebut pernah menjabat sebagai 
Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) periode 1981-1985. 

Setelah meninggal setahun yang lalu, Pimpinan Komisariat (PK) PMII Unusia Jakarta dan PBNU memperingati haulnya yang ke-1. PK PMII Unusia Jakarta menyelenggarakan di kampus Unusia Jakarta, Selasa (10/4), sementara PBNU menggelar di Masjid An-Nahdloh gedung PBNU, Rabu (11/4). 

Lalu, pelajaran apa yang bisa diambil kader-kader PMII terhadap almarhum H Muhyidin Arubusman? 

Menurut dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta Amsar A Dulmanan, H Muhyidin Arubusman merupakan sosok yang sabar dan ikhlas. Selain itu, ia rajin memotivasi kader-kader PMII agar sukses, terutama dari segi pendidikan. 

"Jadi kalau perlu tidak sekadar pesantren atau sekolah tinggi agama, tetapi kalau perlu santrinya atau anak-anak PMII itu masuk ke sekolah umum," kata Amsar di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (11 /4).

Bang Muhyiddin, demikian pria yang pernah menjadi kader PMII itu memanggil, menghendaki agar kader-kader PMII masuk ke sekolah umum untuk memenuhi kebutuhan di berbagai bidang. Hal itu, menurutnya, karena banyak kader PMII yang hanya memahami persoalan keagamaan. 

"Nah, Bang Muhyiddin itu punya pemikiran bagaimana (kader-kader PMII) masuk di semua departemen yang ada," ujarnya. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)


Terkait