Nasional

Ajak Mahasiswa Tebar Moderasi Beragama, Menag Buka Pionir 2019 di Malang

Selasa, 16 Juli 2019 | 13:30 WIB

Malang, NU Online
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin membuka Kegiatan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) IX Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Se-Indonesia di UIN Maulana Malik Ibrahim, Senin (15/7) malam. Kegiatan akan berlangsung selama satu minggu sejak hari ini Selasa (16/7) dan akan berakhir pada Senin (22/7) mendatang.

Pada pembukaan Pionir IX yang dihadiri 3292 mahasiswa dari berbagai kampus islam di 34 provinsi tersebut, UIN Maulana Malik Ibrahim menyajikan panggung spektakuler di Lapangan utama kampus UIN. 

Hal itu bisa dilihat dari berbagai penampilan disajikan secara sempurna kepada ribuan penonton.  Terutama saat tari-tarian, marching band, paskibra, orkestra, pementasan seni kolosal, dan disajikan oleh panitia. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun NU Online, ada 3292 atlet yang bertanding, 704 official, 38 dan 38 cabang lomba yang dihelat pada agenda akbar ini. Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Dirjen Pendis Kemenag Kamarudin, Rektor UIN Malang Abdul Haris, serta seluruh Rektor IAIN/UIN dan Ketua STAIN.

Menag Lukman mengatakan kehadirannya di Pionir sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan prestasi bagi kalangan mahasiswa. Pada kegiatan itu, ia menginginkan seluruh mahasiswa yang belajar di PTKIN ikut serta menyebarkan moderasi beragama.   

“Pionir adalah sarana terbaik untuk memperkuat tali silaturahmi kebangsaan  dan menjadikan mahasiswa duta-duta PTKIN pada prestasi nasional”, kata Lukman seperti rilis yang diterima NU Online, Selasa (17/7). 

Selanjutnya, Menag Lukman berharap ada momentum rekonsiliasi nasional dalam penguatan kebinekaan serta keindonesiaan. Terutama ada nilai saling asah, saling asuh, saling asih sesama anak bangsa. Apalagi civitas kampus islam yang memiliki peran kuat di masyarakat. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin berharap Pionir menjadi tempat bersemainya para atlet yang dibutuhkan di even-even nasional bahkan internasional untuk mengharumkan nama bangsa. 

Menurut Guru Besar Hadits UIN Makasar ini, perhelatan seperti itu menjadi sarana strategis untuk mengembangkan semangat riset, olahraga, seni di kalangan mahasiswa PTKIN.  Sebab, dari kegiatan itu akan muncul ilmuan, olahragawan, seniman dan peneliti-peneliti muda dari kalangan akademisi. 

”Melalui PIONIR mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan menemukan (inventor), menciptakan (creator) dan melakukan pembaharuan (inovasi) agar mampu berkompetisi di kancah nasional,” tuturnya. (Abdul Rahman Ahdori/Abdullah Alawi)


Terkait