GP Ansor Jakut Gelar Nobar Film Lyora, Ajak Warga Bangun Empati kepada Pejuang Garis Dua
Jumat, 15 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Poster resmi film drama ‘Lyora: Penantian Buah Hati’ yang mengusung kisah nyata Meutya Hafidz. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop mulai 7 Agustus 2025 mendatang. (Foto: Instagram/filmlyora).
Jakarta Utara, NU Online
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Jakarta Utara mengadakan nonton bareng (Nobar) film Lyora sebagai bentuk dukungan moral dan edukasi kepada masyarakat tentang isu infertilitas, sekaligus mendorong lahirnya empati sosial.
Film Lyora hadir sebagai karya yang merangkul erat para pejuang garis dua, sebutan bagi pasangan yang sedang berjuang memperoleh keturunan. Dalam cerita yang menyentuh hati, Lyora menyampaikan sejumlah pesan penting.
"Infertilitas bukanlah aib, melainkan penyakit. Karena penyakit, dapat diupayakan solusinya, maka perlu mencari perawatan dan dukungan medis," ujar Panitia Penyelenggara Nobar Sufyan Hadi, sebagaimana dikutip NU Online Jakarta.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mencatat 1 dari 6 orang di dunia mengalami masalah infertilitas. Infertilitas tidak hanya dialami perempuan, laki-laki juga dapat mengalaminya sehingga stigma dan penghakiman mandul harus dihentikan.
"Kasusnya merata, baik di kota maupun desa, dan dialami semua lapisan ekonomi," ujar Sufyan.
Oleh karena itu, perlu dukungan kebijakan publik. Pemerintah harus memberi perhatian lebih dengan menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan reproduksi melalui BPJS.
"Selalu ada harapan. Setiap perjuangan layak diiringi keyakinan dan doa bahwa jalan keluar akan ditemukan," katanya.
Baca selengkapnya di sini.