Tel Aviv, NU Online
Usai parlemen Israel (Knesset) mengesahkan Undang-Undang (UU) Negara Bangsa Yahudi beberapa waktu lalu, banyak yang melakukan protes dan menolak UU tersebut, baik dari luar atau pun dari dalam Israel. Salah satunya datang dari salah satu anggota parlemen Israel sendiri, Zouheir Bahloul (67).
Politikus berdarah Arab itu memutuskan untuk mengundurkan diri dari badan legislatif Israel (Knesset). Hal itu dimaksudkan sebagai respons atas UU Negara Bangsa Israel yang dianggapnya rasis.
“Saya mengundurkan diri Knesset,” tegas Bahloul yang juga merupakan anggota partai oposisi Zionis Union, dilaporkan BBC, Sabtu (28/7).
Menurut Bahloul, UU tersebut berupaya untuk menyingkirkan hak kesetaraan warga Israel keturunan Arab di Israel. Indikasinya, UU tersebut memberikan hak eksklusif kepada warga Israel dalam menentukan negara Israel dan menjadikan bagasa Ibrani sebagai bahasa resmi Israel satu-satunya, di atas bahasa Arab.
Selain itu, UU Negara Bangsa Yahudi juga menyebut dan mengakui kalau Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang “utuh dan bersatu.”
Penolakan UU ini tidak hanya datang dari Bahloul, anggota parlemen Israel keturunan Arab juga beramai-ramai memprotes keras atas pengesahan UU tersebut. Bahkan, usai rapat paripurna pengesahan beberapa anggota parlemen Israel keturunan Arab ada yang merobek salinan UU tersebut. Akibatnya, sebagian dari mereka diusir dari ruang paripurna.
UU Negara Bangsa Yahudi juga mendapat kecaman dari kelompok Yahudi sendiri. Salah satunya adalah Tamar Zandberg, ketua partai sayap kiri, Partai Meretz. Dia menilai, UU tersebut sangat lah memalukan. Alasannya, dengan UU tersebut Zionisme tidak lagi menjadi gerakan nasional, tapi nasionalisme yang dipaksakan. UU itu juga mempermalukan minoritas dan mengukuhkan posisi mayoritas.
Bahkan, mantan Luar Negeri Israel Tzipi Livni menyebut kalau UU tersebut hanya menguntungkan satu pihak saja yaitu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
“Netanyahu menginginkan hukum tersebut demi perjuangannya,” kata Livni yang juga merupakan anggota Persekutuan Zionis. (Red: Muchlishon)