Chiang Mai, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi yang sangat baik. Begitulah kesan pertama Mathews George Chunakara, Sekretaris Jenderal Christian Conference of Asia (CCA).
Saat gereja diserang oleh kelompok Islam fundamentalis, NU lah yang menjaga dan memberi perlindungan terhadap gereja tersebut. "NU selalu bekerja untuk membentuk harmoni antaragama," katanya usai penutupan acara Young Ambassadors of Peace in Asia (YAPA) 2018 di Universitas Payap, Chiang Mai, Thailand, Jumat (19/10).
Setiap gereja, jelasnya, dari tingkat lokal di kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat berhubungan baik dengan NU di setiap tingkatannya masing-masing.
Mathews berharap NU dapat terus menjaga harmoni dan perdamaian di Indonesia dan mempromosikan Pancasila sebagai falsafah bernegara. Sebab, tugas utama organisasi, menurutnya adalah mengajarkan persatuan dan kemanusiaan.
"NU dengan anggotanya yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia dapat terus menebar perdamaian di Indonesia," ujarnya.
Tidak hanya itu, ia yakin NU sebagai organisasi Muslim terbesar, mampu menjadi pemimpin yang menjaga stabilitas perdamaian di Indonesia, bahkan negara lain.
"Saya yakin, negara lain di Asia Tenggara percaya NU dapat melakukan itu di Indonesia, khususnya di wilayah Islam di Asia Tenggara, seperti Provinsi Aceh, Malaysia, Thailand selatan, Bangladesh, Pakistan, dan negara Islam lainnya," tuturnya.
Mathews menjelaskan hanya manusia biasa yang membuat konflik agama, suku, komunitas, dan sebagainya. Jika setiap agama dapat mengarahkan pemeluknya kembali ke ajaran Nabi, bakal terwujud harmoni, perdamaian di masyarakat. Sebab, menurutnya, tak ada agama yang mengajarkan kebencian.
Ia mengenal baik KH Abdurrahman Wahid. Beberapa bulan sebelum Gus Dur diangkat sebagai presiden, Mathew sempat berkunjung ke kediamannya di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Pria asal India itu juga dekat dengan KH Hasyim Muzadi. Ia pun pernah berkunjung ke Pesantren Al-Hikam, Malang. Bahkan, ia mengundang Kiai Hasyim secara khusus untuk berbicara dalam forum Christian Muslim Solidarity Human Rights di Bangkok dan forum lain di Brazil. (Syakir NF/Muiz)