Internasional

PCINU Sudan Tradisikan Ngaji Kitab dengan Riwayat Sanad

Jumat, 21 September 2012 | 01:46 WIB

Khartoum, NU Online
Di dalam menyiapkan kader ulama yang berkualitas, Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Khartoum Sudan mengadakan ngaji kitab beserta pengambilan riwayat sanadnya. Hal itu adalah kegiatan rutin yang dilakukan di sekretariat PCINU Sudan. <>

Pada Kamis (20-9-2012) telah diadakan ngaji kitab Al-Ijma’ karya Ibnu Mundzir setelah sebelumnya mengkhatamkan Mukhtashor Abi Jamroh, Bulughul Marom dan Riyadhushsholihin dengan sanadnya sampai pengarangnya. 

Ngaji tersebut dihadiri Mahasiswa Indonesia, Malaysia, Thailand dan Sudan, tak ketinggalan pula Muslimat Sudan ikut mengaji. Pengajian tersebut diisi oleh syekh Muhammad Muhyiddin Al-Yamani dan Syeikh Bakhit Qosamussayyid. Mereka adalah rujukan yang sering dituju oleh santri-santri Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam madzhab Syafi’i.

Dalam halaqohnya, Syekh Muhammad Muhyiddin lebih menekankan kepada fiqih Syafi’i dan Hadits, maka dalam hari-hari biasa santri n mahasiswa NU yang di Sudan mengkaji kutubussitah (Hadits) dan fiqih syafi’iyyah terutama Anwarul Masalik dan Minhaj ath-Tholibin yang merupakan kitab rujukan madzhab Syafi’i. dan ia tidak membaca sebuah kitab kecuali beserta sanadnya sampai sang pengarangnya yang mana hal itu merupakan hal yang jarang sekali ditemukan. Dan juga banyak hadist musalsal yang telah diberikan kepada santrinya.

Ketua Lembaga Dakwah NU Khartoum Sudan, Miftakhul Anwar menyatakan “Tradisi ngaji ini secara tidak langsung memberikan dampak positif  bagi para mahasiswa calon ulama’ NU ketika pulang ke tanah air. Karena mereka tidak hanya belajar diktat kuliah yang sangat terbatas tetapi juga mempelajari ilmu langsung dari sumbernya yang bisa dijadikan rujukan dan sangat mendalam pembahasannya sehingga bisa memadukan antara kitab klasik dan kitab kontemporer”.

Ketua Tanfidziyah H Miftahuddin Ahimy menambahkan “Ngaji-ngaji atau acara positif lain semacam ini mesti harus lebih sering dilaksanakan di sekretariat, sebab sekretariat NU bisa dimanfaatkan sebagai wahana mengembangkan diri, meskipun sekretariatnya sangat sederhana sekali (SSS) karena tidak ada donatur tetap untuk membiayai sewa rumah, caranya bagaimana wallahu a’lam, namun Kader NU Sudan tetap optimis agar sekretariat dapat dipertahankan demi mengembangkan kualitas warga NU di Sudan” Demikian harapan yang beliau sampaikan.

Inilah salah satu keunikan PCINU Sudan dalam menjalankan amanat dan program-programnya untuk membina warganya yang ada disini dan menyiapkan ulama yang berpengetahuan luas dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan di tengah panasnya Sudan dan sesuai dengan mottonya “Mengembangkan Jaringan Internasional Ilmu dan Ulama dengan Program Kerja PCINU Sudan”.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Miftakhul Anwar


Terkait