PCI NU Rintisan Hongkong Cetak Panduan Ibadah untuk TKI
Rabu, 26 Desember 2012 | 12:48 WIB
Hongkong, NU Online
Aktivis Fatayat NU, Umi Muawanah, menerjemahkan kitab bahasa Jawa yang ditulis dengan huruf Arab pegon ke dalam bahasa Indonesia. Ia menerjemahkan kitab itu di Hongkong, Cina, untuk pegangan muslimah Indonesia yang bekerja sebagai buruh migran di negeri tirai bambu tersebut.
<>
Salah satu kitab yang diterjemahkan adalah Risalatul Mahidl karya Kiai Haji Masruhan Ihsan. Kitab tersebut berisi ruang lingkup haid; hikmahnya haid, warna darah haid, masanya haid, çara mengqodlo Shalat, yang membatalkan saat haid, merawat bayi, cara mandi besar, kehamilan, nifas, wiladah.
Kemudian perempuan berusia 40 tahun, asal Blitar, Jawa Timur, juga menerjemahkan kitab Mar'ah Shalihah, yaag berisi panduan menjadi seorang muslimah yang baik.
Terjemahan dua kitab tersebut kemudian dicetak PCI NU Rintisan Hongkong bekerjasama dengan Fatayat NU Imza (Imroatu Zahro) Hongkong.
“Buku Mar'ah Shalihah dicetak 200 eksemplar dan Risalah Mahidl 100 eksemplar. Terjemahan Risalah Mahidl sudah tak ada yang di tangan saya (habis, red). Jadi harus cetak lagi minimal 200,” katanya ketika diwawancarai NU Online melalui surat elektronik, Senin (24/12).
Perempuan yang pernah nyantri di Pesantren Darul Ulum, Selotumpuk Wlingi, Blitar, ini merasakan bahwa di Hongkong sangat tepat untuk mengamalkan ilmu pesantren.
“Saya merasakan berjuang dan mengamalkan ilmu di Hongkong lebih mengena dan dan cepat dirasakan. Walau jujur aku bukan orang berilmu, tetapi apa yang kudapat, kuajarkan kepada teman teman,” ujarnya.
Hal itu, Umi rasakan ketika mengetahui kebanyakan buruh migran (sekitar 150.000 orang warga negara Indonesia di Hongkong) bukan berasal dari pesantren sehingga belum paham ruang lingkup haid, nifas, wiladah dan hal-hal yang berhubungan dengan kewanitaan, juga persoalan ibadah.
“Sedang mau belajar keluar rumah tak sempat atau malu,” ujarnya.
Umi yang juga berprofesi sebagaimana kebanyakan, yaitu buruh migran, menyempatkan diri menerjemahkan kitab.
“Harapan saya, semoga buku kecil ini bisa membantu para wanita dan bermanfaat dunia dan akhirat,” pungkasnya.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Abdullah Alawi