Internasional

NU Belanda: Islamophobia, Tantangan Berat Nahdliyin Dakwah di Eropa

Ahad, 22 Mei 2016 | 12:15 WIB

NU Belanda: Islamophobia, Tantangan Berat Nahdliyin Dakwah di Eropa

Suasana peringatan Nisfu Sya'ban oleh Nahdliyin di Belanda, Sabtu

Jakarta, NU Online
Ketua PCINU Belanda Fachrizal Afandi mengungkapkan bahwa dalam konteks pergaulan sosial sebagai kaum minoritas di Eropa, masyarakat Nahdliyin mengemban beban berat sebagai duta yang wajib mempromosikan Islam Nusantara yang ramah di tengah Islamophobia yang makin menggejala di Eropa.

“Melalui dakwah dengan amaliyah yang baik, ngilmu kanthi laku, sebagaimana dicontohkan oleh para wali terdahulu diharapkanakan membuka mata masyarakat Belanda akan sosok sejati Islam yang rahmatan lil alamin,” ujarnya dalam siaran pers, Ahad (22/5).

Seperti ribuan warga Muslim Belanda lainnya, Sabtu (21/5) masyarakat Nahdliyin di Belanda juga menyelenggarakan pengajian yang digelar khusus dalam rangka memperingati malam Nishfu Sya’ban dan menyambut bulan suci Ramadhan. Kegiatan yang berlangsung di gedung lama Masjid Al Ikhlash, Saaftingestraat, 312  1069 BW Amsterdam ini menjadi bagian dari cara PCNU Belanda dalam mensyiarkan Islam yang ramah di Eropa.

Antusiasme masyarakat peserta pengajian untuk menyemarakkan kegiatan ini tergolong tinggi. Hal ini dibuktikan dengan terkumpulnya uang sumbangan pembangunan masjid sebesar kurang lebih 5000 Euro hanya dalam waktu semalam .

Acara pengajian ini sendiri seperti tradisi di Tanah Air, dimulai dengan pembacaan surah Yaasin sebanyak 3 kali yang dipimpin oleh pengurus PCINU (Pengurus Cabang Istimewa NU) Belanda dan diakhiri dengan ceramah agama dan doa oleh Ustadz Muhammad Latif Fauzi, mahasiswa doktoral Universitas Leiden.

Ustadz Fauzi yang juga pengurus PCINU Belanda ini menekankan bahwa ritual peringatan malam Nishfu Sya’ban ini merupakan ajaran Islam yang baik untuk ajang refleksi diri terhadap amalan yang sudah dilakukan selama 1 tahun kemarin. Hal ini, menurutnya, penting dilakukan untuk senantiasa termotivasi untuk berbuat baik, utamanya dalam membantu dakwah Islam di Eropa.

Dalam kesempatan ini pula, Hansyah Iskandar Putera selaku Ketua Persatuan Pemuda Muslim se- Eropa (PPME) Al-Ikhlash menyatakan bahwa pembangunan masjid baru Al Ikhlas di Amsterdam sudah hamper rampung dan siap ditempati untuk pelaksanaan ibadah Ramadhan tahun ini.

Hansyah menambahkan bahwa tahun ini pihaknya telah mendapatkan bantuan penceramah yang telah diseleksi secara ketat oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jakarta untuk memberikan taushiyah sepanjang Ramadhan yang akan disesuaikan dengan konteks kehidupan masyarakat muslim di Belanda. (Mahbib)



Terkait