Jakarta, NU Online
Sebuah komunitas Muslim di Philipina mengejutkan tetangga Kristen mereka dengan membangun kembali gereja Katolik yang hancur akibat pertempuran antara pemerintah dengan pemberontak akhir September lalu.
<>
“Kami berpikir mereka hanya membangun kembali masjid yang rusak,” kata Jimmy Villaflores, kepala desa Santa Catalina kepada Inquirer Mindanao.“Kami tidak pernah mendengar Muslim membantu membangun kapel sebelumnya.”
Kapel yang asalnya dibangun pada awal 1980-an hampir sepenuhnya runtuh di tanah selama pertikaian tersebut, tetapi sekarang, setelah proses pengerjaan selama sebulan, hampir sepenuhnya terbangun kembali.
Michael Ufana dari paroki Saint Joseph mengapresiasi langkah kelompok “Esperanza” (harapan), yang dibentuk oleh pensiunan polisi Sukarno Ikbala dan sekelompok profesional Muslim yang melakukan pekerjaan tersebut dan membantu memperkuat ikatan komunitas.
Ikbala mengatakan, “Saya tidak ingin komunitas Kristen melihat kami sebagai orang yang buruk karena kita semuanya adalah korban,” tambahnya. “Kami berharap bahwa upaya kecil tersebut akan menghasilkan sesuatu yang indah.” (worldbulletin/mukafi niam)