Jakarta, NU Online
Boko Haram, sebuah kelompok teroris yang baru-baru ini menculik lebih dari 200 pelajar perempuan di Nigeria. Mereka juga melakukan serangkaian serangan mematikan dengan targeti gereja pada hari Natal. Artikel profil ini sebenarnya sudah ditulis pada 2009 untuk lebih mengenal keberadaan organisasi ini.
<>
Boko Haram, sebuah kelompok radikal Islam di Nigeria, didirikan pada 2002 di Maiduguri, ibukota negera bagian Borno, yang diproklamirkan oleh seorang ustadz Mohammed Yusuf, dalam usia 30-an dan memiliki kekayaan pribadi yang memadai.
Penduduk lokal tidak bersedia memberikan informasi yang memadai tentang aktifitas kelompok ini terkait dengan sensitifitas dan tekanan yang dialami.
Boko Haram tidak memiliki strategi untuk merekrut para anggotanya, yang terdiri dari mantan para pengajar di tingkat universitas dan mahasiswa yang drop out setelah mereka mengikuti kelompok ini, ada pula para pemuda buta huruf atau para pengangguran.
Kelompok ini dilaporkan memiliki anggota dari negara tetangganya di Chad.
Para anggotanya sholat di masjid yang terpisah dan tidak berbaur dengan masyarakat lokal. Mereka memelihara janggut panjang dan memakai kopiah hitam atau merah.
Sejak pendiriannya, kelompok ini menuntut penerapan hukum syariah di 36 negara bagian Nigeria.
Pada 2004, mereka pindah ke to Kanamma di negera bagian Yobe, dekat dengan perbatasan Niger, dimana mereka mendirikan sebuah basis untuk menyerang kantor polisi terdekat.
Kerusuhan kecil terjadi di Bauchi yang dikaitkan dengan kelompok ini pada 2004, tetapi tidak terdengar lagi setelah peristiwa tersebut.
Tetapi kelompok ini menjadi pembicaraan pada 2009 setelah serangkaian serangan pada kantor polisi dan gedung pemerintah yang menyebabkan ratusan orang meninggal dan sejumlah lainnya luka-luka.
Anti Barat
Boko Haram berarti "pendidikan barat berdosa" dalam bahasa Hausa yang digunakan di bagian utara Nigeria. Banyak orang percaya bahwa anggota kelompok ini telah dicuci otaknya dengan melihat pendidikan Barat merupakan sesuatu yang jahat.
Mereka hanya berbicara dalam bahasa Arab karena percaya bahasa Inggris menyebabkan Barat menyebarkan perilaku tidak bermoral dan korupsi di seluruh dunia.
Kelompok ini juga sangat menentang peniruan segala sesuatu yang berbau Kristen Barat, mulai dari cara berpakaian sampai cara-cara dalam berhubungan dalam masyarakat.
Meskipun agen keamanan telah melakukan investigasi pada aktifitas kelompok ini, tidak ada informasi yang memadai bagaimana sumber pendanaannya.
Catatan polisi tidak menunjukkan para pemimpin kelompok ini dalam daftar orang yang dicari dan tidak ada sikap yang jelas dari pihak keamanan terkait kelompok ini.
Banyak ahli dan politisi percaya bahwa Boko Haram, meskipun menggunakan jargon agama, hanya bertujuan untuk kepentingan politik.
Beberapa pihak menghubungkan pendirian dan pendanaannya pada para politisi yang ingin meraih posisi politik, memanfaatkan anggota Boko Haram untuk menekan oposisi dan memenangkan pemilihan, jika diperlukan.
Mereka berkeyakinan, keberadaan kelompok militan seperti ini akan terus ada sampai pemerintah mengatasi masalah pengangguran dan memenuhi janji kampanye. (onislam.net/mukafi niam)