Agenda International Summit of Moderate Islamic Leaders (Isomil) atau pertemuan internasional para pemimpin Islam moderat tinggal tersisa empat pekan lagi. Acara yang akan diselenggarakan pada 9-11 Mei 2016 ini akan dihadiri oleh para pemimpin Islam moderat dari 50 negara. Dari pertemuan ini gagasan Islam moderat akan berdengung di kalangan tokoh muslim sedunia.
“Peserta luar negeri sudah menyatakan konfirmasi sebanyak 30 negara. Dari 30 negara itu ada yang dua orang, tiga, dan yang satu orang,” kata panitia Isomil divisi acara dan protokol Ahmad Sudrajat, Senin (18/4) sore.
Sesuai rapat terakhir, Sudrajat menjelaskan bahwa patokan acara ini bukan hanya jumlah peserta yang hadir tapi juga jumlah negara yang sudah ditetapkan tersebut. Isomil adalah upaya untuk menyebarkan model Islam yang ramah seperti Islam Nusantara ke seluruh penjuru dunia.
“Kehadiran tokoh-tokoh internasional menjadi jembatan untuk mentransformasikan Islam yang rahmatal lil ‘alamin,” jelasnya.
Upaya menyebarkan Islam Nusantara hingga ke luar negeri adalah tanggung jawab setiap warga NU. “Ini saya kira menjadi sebuah momen yang penting dan NU harus berani membuat duta besar keliling yang membawa Islam Nusantara sebagai bagian untuk menjaga Islam yang rahmatal lil ‘alamin,” jelas Sudrajat.
Sementa itu, panitia Isomil divisi kesekretariatan Sarmidi Husna menjelaskan bahwa peserta Isomil bukan hanya dari luar negeri, tapi juga dari pengurus wilayah NU, serta pimpinan organisasi masyarakat Islam lainnya.
“Peserta adalah Mustasyar, Syuriyah, A’wan, dan Tanfidz NU. Kemudian ada perwakilan dari pengurus wilayah NU se-Indonesia, dan peserta yang nonstruktural seperti kiai-kiai NU yang tidak menjadi pengurus NU,” terang Sarmidi.
“Muhammadiyah, Persis, dan organisasi masyarakat Islam yang tergabung dalam Lembaga Persaudaraan Ormas Islam (LPOI) itu diundang semua menjadi peserta,” kata Sarmidi.
Dengan diadakannya Isomil ini, ia berharap Indonesia bisa memberikan contoh kepada dunia terkait dengan Islam yang moderat. (Muchlishon Rochmat/Alhafiz K)