Internasional

Gusur Peran AS, Presiden Palestina Desak Eropa Aktif Damaikan Timteng

Rabu, 27 Desember 2017 | 01:05 WIB

Gusur Peran AS, Presiden Palestina Desak Eropa Aktif Damaikan Timteng

Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) Presiden Prancis Emmanuel Macron. (AP)

Paris, NU Online
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengaku bersikeras tidak akan lagi menerima rencana Amerika Serikat untuk perdamaian Timur Tengah menyusul pengakuan Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Sebagai gantinya Palestina mendesak Prancis dan Eropa untuk memainkan peran lebih kuat dalam usaha perdamaian tersebut. Ia menyampaikan hal itu Jumat kemarin seperti dilansir AP.

Abbas bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris sehari setelah resolusi Majelis Umum PBB mencela keputusan Presiden Donald Trump.

(Baca: Resolusi PBB Tolak Trump Akui Yerusalem Ibu Kota Israel)
Menurut Abbas, Amerika Serikat bukan lagi mediator yang jujur dalam proses perdamaian. "Kami tidak akan menerima rencana apa pun dari Amerika Serikat karena bias dan pelanggarannya terhadap hukum internasional," katanya.

Abbas juga mengecam ancaman AS untuk memotong bantuan keuangan bagi negara-negara yang memilih untuk mendukung resolusi PBB. 

Dalam sebuah konferensi pers, Macron berhati-hati untuk tidak memihak, dengan mengatakan, "Kesalahan Amerika adalah ingin secara unilateral mengelola dari jauh situasi yang solusinya ada di tangan rakyat Israel dan Palestina."

Macron menegaskan kembali ketidaksetujuannya atas keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Presiden Prancis tersebut juga bercerita tentang pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu awal bulan ini di Paris. Macron mendesak Benjamin membuat keputusan tegas untuk menghidupkan kembali perundingan damai, termasuk membekukan pembangunan permukiman Israel di wilayah yang diduduki.

Para pemimpin Uni Eropa, termasuk Macron, telah menegaskan kembali dukungan untuk membangun negara Palestina yang merdeka di samping Israel. (Red: Mahbib)



Terkait