Hal ini bisa dipahami mungkin karena antara lain mereka kurang puas dengan penjelasan yang ada. Hanya saja kita yang menganggap penjelasan itu sudah memadai kadang merasa jengkel. Namun bagaimanapun kita harus melayani kawan bicara itu dengan santun dan kepala dingin.
Dalam keadaan seperti ini, Rasulullah SAW membaca doa sebagai berikut.
Yarhamullâhu Mûsâ qad ûdziya bi aktsara min hâdzâ, fa shabara.
Artinya, “Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Nabi Musa AS yang telah disakiti lebih banyak dari sekadar ini, lalu ia bersabar.”
Doa ini dibaca Rasulullah SAW ketika menghadapi salah seorang sahabatnya yang dengan ngeyel mempertanyakan keadilan pembagian rampasan perang. Riwayat ini dicantumkan oleh Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar. (Alhafiz K)
ADVERTISEMENT BY ANYMIND