Jakarta, NU.Online
Puluhan wartawan di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) memanjatkan doa bersama dan tahlilan atas gugurnya reporter RCTI, Sony Ersa Siregar, dalam kontak senjata antara TNI dengan Gerakan Separatis Aceh (GSA) di Aceh Timur, Senin (29/12).
Doa bersama dan tahlilan untuk almarhum Sony Ersa Siregar itu digelar di kantor Sekretariat "Aceh Expres" Kota Banda Aceh yang dipimpin ustad Yuswardi Mustafa (wartawan terbitan Banda Aceh) pada Selasa (30/12) malam, berlangsung sederhana dan khidmat.
<>Puluhan wartawan media cetak dan elektronik yang hadir seakan tidak sanggup menahan kesedihan atas kepergian Sony Ersa Siregar menghadap Tuhan Yang Maha Kuasa.
Selain wartawan, dalam doa bersama dan tahlilan untuk almarhum Ersa Siregar itu juga tampak hadir staf Satgas Penerangan Penguasa Darurat Militer Daerah (PDMD) Mayor (Inf) Solih.
Puluhan wartawan yang ikut dalam doa bersama dan tahlilan itu merupakan komunitas pekerja pers media lokal dan luar Aceh yang meliput berita-berita konflik Aceh selama ini.
Muharram M Nur, atas nama wartawan Aceh mengungkapkan bahwa kepergian Sony Ersa Siregar menghadap Allah SWT merupakan suratan takdir yang tidak bisa dielakkan. "Selaku umat muslim dan teman-teman almarhum, maka kita patut berdoa agar Ersa Siregar memperoleh ampunan Allah SWT dan mendapat tempat yang baik di sisi-Nya," katanya.
Muharram yang juga Ketua Asosiasi Jurnalistik Independen (AJI) Banda Aceh itu mengharapkan agar sebab-sebab kematian Ersa Siregar diselidiki oleh tim independen dan hasilnya diumumkan secara terbuka kepada publik (kd)