Warga NU Kota Pekalongan mempertanyakan kiprah Nahdliyyin Center (NC) yang akhir akhir ini mengalami kelesuan. Pasalnya, banyak program pemerintah yang semestinya dapat dilakukan NC seperti penyuluhan sanitasi maupun yang lainnya, akan tetapi NC belum menampakkan perannya.
Sekretaris Nahdliyyin Center Kota Pekalongan, Zainal Muhibbin ketika dikonfirmasi NU Online dalam hal ini membenarkan, kesibukan beberapa pengurus dan kepadatan aktifitas lainnya menjadi salah satu alasan mengapa NC mengalami penurunan aktifitas. Akan tetapi bukan berarti NC sama sekali tidak menjalankan programnya, yakni pendampingan di bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan yang menjadi program utama Nahdliyyin Center.<>
Menurutnya, program utama NC di bidang pendampingan telah berjalan sesuai program tahunan, terutama pendampingan kepada warga miskin untuk mendapat hak hidup sehat. Hanya saja, apa yang menjadi harapan warga nahdliyyin belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh NC, mengingat, hal ini semata mata karena keterbatasan SDM yang semestinya hingga akhir tahun ini di semua ranting NU telah berdiri NC, akan tetapi masih banyak ranting NU yang belum siap. "Kami menyadari, warga nahdliyyin banyak berharap dengan NC, akan tetapi belum semuanya dapat kami penuhi".
Muchammad Ngisom Cholil salah seorang penggagas Nahdliyyin Center Kota Pekalongan menyayangkan jika NC tidak dapat berperan lebih sebagaimana harapan masyarakat seperti melakukan penyuluhan tentang sanitasi. Pasalnya, program sanitasi merupakan bagian dari pendampingan di bidang kesehatan.
Dikatakan, pendirian NC sesungguhnya merupakan kebutuhan riil warga untuk membantu warga NU dan masyarakat umum yang dibentuk atas insiatif warga NU sendiri bukan atas dorongan maupun rekomendasi pihak lain apalagi LSM. "Tidak benar NC didirikan oleh LSM atau atas rekomendasi pihak lain sebagaimana anggapan orang selama ini", ujarnya.
Menurut Ngisom, jika melihat tujuan pendirian NC, semestinya NC bisa berbuat lebih banyak melakukan pendampingan kepada masyarakat bawah. Kalau masih ada sebagaian pengurus Ranting NU belum bisa menerima kehadiran NC, bahkan ada yang mencurigai sebagai alat kepentingan sesaat, itu merupakan hal yang wajar.
Ngisom berharap, seharusnya hal itu bagian dari cambuk kepada pegiat NC agar lebih banyak berperan di tengah-tengah masyarakat, apalagi NC merupakan unit kerja resmi di bawah naungan Nahdlatul Ulama, yang telah mendapat persetujuan peserta konferensi cabang NU Kota Pekalongan pada tahun 2007 kemarin. (amz)