Probolinggo, NU Online
Kuota jamaah haji Indonesia akan dikurangi sebanyak 20 persen mulai tahun ini. Pengurangan ini tertera dalam surat kiriman oleh Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia. Namun Kasi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Probolinggo Taufiq berharap hal itu tidak menimpa Kota Probolinggo.<>
Menurutnya, Kota Probolinggo hanyalah kota kecil dengan kuota yang juga kecil. Sehingga kemungkinan terjadi pengurangan kuota bisa lebih kecil. “Do’akan saja, tidak sampai ada pengurangan,” ujarnya kepada NU Online, Selasa (18/6) lalu.
Taufiq menjelaskan, jumlah calon jamaah haji (calhaj) Kota Probolinggo tahun 2013 ini mencapai 186 orang. Itupun saat ini hanya tersisa 177 orang, karena 8 orang masuk waiting list. Hal tersebut terjadi setelah kedelapan calhaj tersebut tidak mampu melunasi Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji (BPIH) yang berakhir pada 12 Juni kemarin. Sementara satu orang lagi sudah meninggal dunia. “Yang meninggal dunia BPIH-nya sudah kembali seratus persen kepada ahli waris,” terangnya.
Namun jika memang ada pengurangan kuota haji pada Kota Probolinggo, Kemenag akan segera mengkomunikasikan dengan calhaj. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kisruh yang mungkin terjadi akibat pengurangan kuota tersebut. Taufiq mengatakan bakal menceritakan kronologisnya secara detail. Kalaupun ada calhaj yang batal tahun ini, secara otomatis akan tetap naik haji tahun depannya.
Dikatakan Taufiq, dampak terburuk dari pengurangan kuota ini tentu saja semakin panjang waiting list haji di Indonesia. Saat ini saja, masa tunggu calhaj sampai diberangkatkan ke tanah suci sudah menembus 14 tahun. Jika mendaftar tahun ini, calhaj baru akan berangkat tahun 2027. Dengan adanya pengurangan kuota dari kerajaan Arab Saudi, maka secara otomatis akan semakin memperpanjang masa tunggu tersebut.
“Kepastiannya sendiri masih kami tunggu dari hasil pembahasan dan diplomasi yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk memohon dispensasi bagi Indonesia,” pungkasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar