Terobosan baru dilakukan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dengan membentuk Kader Fatayat Membangun. Kader ini disebar ke seluruh desa di Kecamatan Jatibarang untuk menggiatkan budaya ‘umpul-umpul’ dengan mengisi ‘celengan’ jariyah untuk pembangunan gedung Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Brebes.
“Kami telah membentuk Kader Fatayat Membangun, dengan mengintensifkan menabung secara tradisional lewat budaya umpul-umpul,” terang Ketua PAC Fatayat NU Jatibarang Nurkhatun, di sela pertemuan pengurus di Jatibarang Brebes, Ahad (3/4/16).
Atun, demikian biasa disapa, telah menyebar 1000 buah celengan ke seluruh anggota Fatayat NU se-Kecamatan Jatibarang di 18 pimpinan ranting atau desa. “Mulai 1 April sampai 30 Juli, anggota diharapkan bisa menyisihkan uang belanja Rp1000 per hari untuk dijariyahkan ke celengan,” ujarnya.
Dia yakin, ibu-ibu Fatayat sangat pandai menyisihkan uang belanja, apalagi untuk kepentingan jariyah pembangunan gedung Fatayat. Sehingga, target membangun gedung Fatayat NU bisa tercapai.
Diharapkan, lanjut Atun, pada tahap 1 penarikan bisa disumbangkan untuk pembelian tanah di Kompleks Islamic Center untuk membangun gedung PC Fatayat NU Brebes.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua PC Fatayat NU Brebes Mukminah bahwa kepengurusan telah sepakat memprogramkan Penggalangan Dana Sosial Kader dengan Tabarat (tabungan akhirat) Janatul Ma’wa.
Teknisnya, lanjut Mukminah, setiap kader Fatayat menabung Rp1000 rupiah selama 10 bulan, setiap sebulan sekali dibuka. Selanjutnya, disetor ke koordinator ranting dan koordinator ranting menyerahkan ke koordinator Anak Cabang. “PAC selanjutnya mentransfer ke rekening cabang,” kata Mukminah.
Program ini, lanjutnya, dari pengumpulan empat bulan pertama diperkirakan terkumpul dana sebesar Rp2 miliar yang diperuntukan untuk pengadaan tanah seluas 2400 meter persegi.
Pengumpulan Rp2 miliar dihasilkan dari 16 ribu anggota Fatayat yang tersebar di 320 ranting. Bila diasumsikan 1 ranting ada 50 orang dikali 320 ranting maka akan ada 16 ribu kader. “Dihasilkan, 16.000 kader dikali Rp30 ribu sama dengan Rp480 juta per bulan,” terang Mukminah.
Empat bulan kedua, imbuhnya, untuk pembiayaan pembangunan dan dua bulan terakhir untuk finishing pembangunan. “Bila program pendanaan ini sukses, maka akan dilakukan pembangunan gedung Fatayat NU di tingkat PAC secara arisan,” pungkasnya. (Wasdiun/Mahbib)