Cianjur, NU Online
Untuk kali perdana, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Imam Syafi'i Cianjur, Jawa Barat mewisuda sebanyak 28 mahasiswa dan 11 mahasiswi Fakultas Akhwal Syakhshiyyah dan Pendidikan Bahasa Arab, pada Selasa (1/11) di kompleks kampus setempat.
Tokoh ulama yang hadir dalam kesempatan tersebut, baik dari dalam negeri maupun luar diantaranya Habib Naqib BSA (Bekasi), KHR Abdul Halim (MUI Cianjur), KH Mustofa Abdullah bin Nuh (Bogor), KH Idris Abdul Hamid (Pasuruan), Syaikh Muhammad Abdullah Abdurrahim (Kuwait), Syaikh Dr Muhammad Syafi (Kuwait), dan Baba Abdurrahman Ahmad (Thailand).
Rektor STAI Imam Syafi'i Syaikh Muhammad Hasan Hitou dalam sambutannya meluapkan kebahagian atas kelulusan angakat pertama ini. Ia berpesan kepada yang diwisuda agar selalu memegang teguh dan mengamalkan apa yang telah dipelajari di kampus sejauh ini.
Syaikh Hasan Hitou juga berdoa agar Allah menjadikan STAI Imam Syafi'i sebagai pusat cahaya keilmuan Islam dari Indonesia yang sinarnya dapat menerangi negara-negara Timur Tengah dan Negara Islam umumnya.
"Saya sangat berharap kalian bisa menjadi para ulama dai ilallah yang bisa menuntun umat kepada kebenaran,” tutur ulama kelahiran Syria tahun 1943 itu.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor STAI Imam Syafi'i KH Abdurrahman Naim menyampaikan banyak terimakasih kepada Syaikh Hasan Hitou atas perjuangannya selama ini dalam memperjuangkan pendidikan agama Islam bagi warga Indonesia.
"Setelah lima tahun Syaikh Hasan Hitou menanam, kini telah tiba saat memetik hasilnya. Selama itu tiap dua bulan sekali beliau berkunjung ke Indonesia. Tercatat tak kurang dari 36 kali terbang Jerman-Indonesia, yang mana tiap penerbangan membutuhkan kurang lebih 30 jam lamanya dalam perjalanan. Itu semua dilakukan hanya untuk mengikuti perkembangan pendidikan mahasiswa STAI Imam Syafi'i,” ungkapnya.
STAI Imam Syafi'i adalah perguruan tinggi swasta yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah dengan mengikuti Aqidah Asyairoh Maturidiyyah, Madzahib Arba'ah, dan Ulama Shufiyyah. Kampus ini bertekat mencetak para ulama yang mampu menjawab persoalan-persoalan masa kini dengan komitmen mengajarkan kitab turats kurikulum Universitas al-Azhar Mesir tempo dulu.
Pendidikan STAI Imam Syafi'i ditempuh selama lima tahun, tahun pertama untuk persiapan dan 4 tahun lainnya pembelajaran perkuliahan sebagaimana perguruan tinggi lainnya. Dalam lima tahun tersebut para mahasiswa diwajibkan mengkhatamkan beberapa kitab ulama salaf.
Kitab-kitab tersebut diantaranya adalah Kutubul Hadits as-Sittah (Hadits), Hasyiyah Imam al-Bajuri dan Syarah al-Aqaid an-Nasafiyyah (Aqidah), Syarah Imam al-Mahalli ala Minhajith Thalibin (Fiqh), Syarah Imam al-Mahalli ala Jam'il Jawami' (Ushul Fiqh), Qathrun Nada, Syarah Ibni Aqil ala Alfiyyah dan sebagian Mabhats dari kitab Mughni al-Labib (Nahwu), dan kitab-kitab lainnya. (Nanal Ainal Fauz/Fathoni)