Untuk menyiapkan lulusan yang mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, Madrasah Aliyah (MA) Futuhiyyah 2 Mranggen, Demak, Jawa Tengah mengadakan Ujian Praktik mengurus jenazah yang harus diikuti oleh semua siswa kelas XII. Ujian ini diikuti dengan antusias seluruh siswa yang berjumlah 201 pada Kamis (24/3) di Musholla MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak.
Para siswa membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 10 sampai 15 siswa di bawah bimbingan Ahmad Nur Wahid selaku pengampu matapelajaran Fiqih.
Menurutnya, merawat jenazah tidak hanya urusan ‘modin’ atau petugas resmi keagamaan kampung. Seluruh umat Islam berkewajiban memiliki pengetahuan ini karena merupakan fardlu kifayah. Para siswa MA Futuhiyyah 2 Mranggen diharuskan menguasai kompetensi tersebut.
“Ini adalah kompetensi wajib yang harus dikuasai oleh setiap lulusan kami. Jangan hanya pintar secara teori, mereka harus mampu juga dalam praktiknya,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, dengan kegiatan praktik ini, para siswa dibekali ilmu mengurus jenazah agar tidak gagap ketika dimintai pertolongan warga untuk mengurus jenazah.
"Melalui kegiatan ini, setidaknya MA Futuhiyyah 2 Mranggen berupaya menciptakan kader yang benar-benar andal dan terampil dalam mengurus jenazah. Sederhananya, para siswa bisa mengurus jenazah keluarganya sendiri tanpa tergantung kepada orang lain," ungkapnya.
Zuyyinatin Niswah, salah seorang siswa mengaku senang melakukan praktik mengurus jenazah ini. Pada awalnya ia merasa gugup dan takut, tetapi kemudian berani karena dilakukan bersama-sama dan media yang digunakan pun bukan orang mati sungguhan tetapi teman sendiri yang pura-pura meninggal dunia.
Siswa lain, Maya Robiatul Adawiyah, mengakui secara teori, materi merawat jenazah sudah cukup diketahui ia dan teman-temannya, akan tetapi secara praktik baru kali ini dilakukan, mulai dari proses memandikan, megafani, menshalati, dan menguburkan.
“Insyaallah, pengetahuan ini sangat bermanfaat bagi kami saat nanti hidup bermasyarakat,” tuturnya. (Ben Zabidy/Mahbib)